KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Universitas Halu Oleo (UHO) berhasil menjajaki kerjasama strategis dengan sejumlah universitas ternama di Belanda, di antaranya dengan Universitas Breda, International Institute of Social Studies (ISS), Universitas Erasmus Rotterdam, Vrije Universiteit Amsterdam, Van Hall Larenstein University of Applied Sciences di Leeuwarden, dan Copernicus Institute of Sustainable Development dari Universitas Utrecht. Kerjasama ini difokuskan pada penelitian di desa-desa, wilayah pesisir, dan pulau-pulau kecil di Sulawesi Tenggara, dengan tema utama seperti Energi dan Keberlanjutan, Kesehatan, Pertanian dan Pangan, Air, Hukum, serta Budaya dan Sejarah.
Kesepakatan tersebut tercapai di tengah-tengah Konferensi Week of Indonesia-Netherlands Education and Research (WINNER) yang diselenggarakan di kampus ISS di Den Hague, Belanda pada 24 - 26 September 2024. Dalam event matchmaking di tengah konferensi tersebut, mewakili Universitas Halu Oleo, Dosen FHIL Amar Ma'ruf mempresentasikan penelitiannya tentang dampak perubahan iklim terhadap komunitas nelayan Sama-Bajau di Taman Nasional Wakatobi. Dalam presentasinya, Amar menekankan pentingnya membangun ketahanan sosial melalui optimalisasi berbagai modal terkhusus modal sosial. "Tantangan yang dihadapi nelayan Sama-Bajau dalam menghadapi risiko perubahan iklim sangat nyata.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi melalui penguatan komunitas mereka," jelas Amar. Penelitian tersebut mendapatkan respons positif dari perwakilan universitas Belanda, yang sepakat untuk memperdalam kolaborasi dalam mempelajari lebih lanjut isu ketahanan iklim ini di tengah komunitas nelayan skala kecil di Sulawesi Tenggara. “Kesepakatan untuk melanjutkan penelitian tentang ketahanan iklim nelayan skala kecil adalah langkah penting. Kami berharap kerjasama ini tidak hanya bermanfaat secara akademis, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat pesisir di Sulawesi Tenggara,” tambah Amar.
Ke depan, penelitian ini akan dituangkan dalam proposal yang disusun bersama oleh tim dari UHO dan perwakilan dari universitas-universitas Belanda. Universitas Hasanuddin di Makassar juga akan berperan sebagai pembimbing dalam pengembangan proposal ini, sesuai arahan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Pendanaan untuk proyek ini akan didukung oleh LPDP dan sumber-sumber pendanaan dari Eropa. Penelitian ini diharapkan menghasilkan kontribusi signifikan dalam pembangunan berkelanjutan dan adaptasi iklim bagi komunitas pesisir Sulawesi Tenggara.(agr)