ASR-Hugua Janji Mekarkan Provinsi Kepton

  • Bagikan
Calon Wakil Gubernur Sultra, Hugua (tengah) disambut masyarakat Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan dalam kampanye terbuka, Rabu (2/10/2024). (IST)
Calon Wakil Gubernur Sultra, Hugua (tengah) disambut masyarakat Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan dalam kampanye terbuka, Rabu (2/10/2024). (IST)

-- Komitmen Wujudkan Aspirasi Warga di Kepulauan Buton

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Calon Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka (ASR) dan calon Wakil Gubernur Sultra, Hugua memaksimalkan masa kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024. Duet ASR-Hugua blusukan dari kabupaten ke kabupaten. Kali ini, ASR-Hugua berkampanye di Zona D meliputi Kabupaten Buton, Buton Selatan (Busel), Baubau, dan Wakatobi.

Dalam kampanye terbuka Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton dan Kecamatan Siompu Kabupaten Buton Selatan pada 1-2 Oktober 2024, ASR-Hugua berjanji akan memekarkan Kepulauan Buton (Kepton) menjadi provinsi.

“Komitmen pemekaran (provinsi) Kepton akan kami terus dorong optimal ketika saya bersama Andi Sumangerukka terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra tahun 2024,” kata Hugua, calon Wakil Gubernur Sultra, Rabu (2/10/2024).

Beragam aspirasi masyarakat yang diserap dalam kampanye terbuka ASRHugua. Diantaranya, pembangunan jalan lingkar pulau Buton menghubungkan Burangasi dan Wabula. Aspirasi lainnya yakni listrik 24 jam karena saat ini hanya aktif 12 jam. Jalan poros kabupaten yang rusak berat nantinya dapat dikoordinasikan.

Hugua menjelaskan wewenang gubernur adalah mengoordinasikan pembangunan daerah melalui persetujuan APBD kabupaten. Terkait ketersediaan sarana air bersih di Kecamatan Kadatua Kabupaten Buton Selatan, bantuan nelayan dan petani menjadi perhatian penting paslon ASR-Hugua.

“Untuk petani meminta bibit, pupuk dan penyuluh pertanian juga sentral. Bagi nelayan membutuhkan alat tangkap ikan, jaring lingkar, dan penyediaan kapal ikan,” jelas Hugua.

Mantan Bupati Wakatobi itu menegaskan, beragam aspirasi masyarakat pada 2 kabupaten itu sangat berkorelasi dengan 8 program utama paslon ASRHugua. Artinya, pasti akan direalisasikan dengan baik demi memenuhi permintaan masyarakat. “Sehingga upaya menyejahterakan rakyat dan memajukan daerah, terwujud dengan baik,” ujar Hugua.

Mantan Ketua DPD PDIP Sultra itu menjelaskan, anggaran pembangunan atau APBD Provinsi Sultra sekira Rp5,4 triliun. Sekira Rp2,5-Rp2,8 triliun untuk pembangunan yang nantinya akan dibagi 2, minimal Rp1 triliun untuk wilayah daratan dan minimal Rp1 triliun untuk wilayah kepulauan. Akumulasi tersebut telah melalui perhitungan matang.

“Pada intinya porsi anggaran pembangunan untuk daratan agak besar dibandingkan kepulauan karena jumlah kabupaten kawasan daratan lebih banyak dibandingkan di kepulauan. Jadi nantinya Rp1 triliun untuk di kepulauan dan Rp1,5 triliun untuk daratan,” beber Hugua.

Sementara itu, tokoh masyarakat setempat H.Bobi, mengatakan figur ASRHugua sangat pantas mendapat dukungan masyarakat Buton Selatan. Sebab, ASR dan Hugua, telah membuktikan diri menjadi pemimpin sekaligus pelayan rakyat.

“ASR-Hugua tidak diragukan lagi. Pak ASR sudah teruji pengabdiannya saat aktif di militer hingga menjadi Pangdam dengan 2 bintang jenderal di pundaknya. Begitu pula Pak Hugua, sukses 2 periode jadi Bupati Wakatobi hingga dikenal dunia. Dan memperjuangkan honorer PPPK saat menjadi anggota DPR RI,” kata H.Bobi, kemarin.

Untuk diketahui, ASR-Hugua memiliki 8 program unggulan yang akan ditunaikan ketika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra periode 2024- 2029.

Pertama, program Jamaah (Jalan Mulus Antar Wilayah). Program ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur jalan, memastikan setiap wilayah di Sultra dapat diakses dengan mudah. Peningkatan ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dengan mempermudah akses transportasi dan distribusi barang.

Kedua, program Samudra (Semua Mudah Dapat Kerja). Program ini fokus pada penciptaan lapangan kerja melalui investasi besar-besaran di sektor industri dan pariwisata. Program ini dirancang untuk menurunkan angka pengangguran dan menyediakan lebih banyak kesempatan kerja bagi warga Sultra.

Ketiga, program Satria Kepulauan (Satu Triliun Anggaran Kepulauan). Program ini berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran khusus sebesar Rp1 triliun untuk pengembangan kepulauan. Dana ini akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan di daerah kepulauan yang sering terabaikan.

Keempat, program Setara (Seratus Juta Asuransi untuk Petani). Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan asuransi kehidupan senilai seratus juta rupiah bagi petani, melindungi mereka dari risiko finansial akibat kegagalan panen atau bencana alam.

Kelima, Laris (Layanan Ambulans Darat dan Laut Gratis). Menyediakan layanan ambulans darat dan laut tanpa biaya untuk meningkatkan akses ke layanan kesehatan darurat, khususnya di wilayah terpencil dan kepulauan.

Keenam, Mantu (Modal Usaha untuk Ibu-ibu), yakni program pemberdayaan perempuan melalui pemberian modal usaha. Ini ditujukan untuk membantu ibu-ibu di Sultra untuk memulai atau mengembangkan usaha kecil dan mendukung kemandirian ekonomi perempuan.

Ketujuh, Penggaris (Perlengkapan Seragam dan Sekolah Gratis), yakni program yang menjamin setiap anak di Sultra mendapatkan akses pendidikan dengan menyediakan seragam dan perlengkapan sekolah gratis, meringankan beban biaya pendidikan bagi keluarga.

Kedelapan, Sportika (Sport Center di Tiap Kabupaten dan Kota), yakni pembangunan pusat olahraga di setiap kabupaten dan kota, dengan tujuan untuk mendukung pengembangan atlet lokal dan memberikan fasilitas olahraga yang memadai untuk masyarakat umum. (ali/b)

  • Bagikan

Exit mobile version