KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Dalam beberapa bulan terakhir, antrean panjang kendaraan terlihat pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di sejumlah daerah, termasuk di Baubau. Pemerintah Kota (Pemkot) sudah memerhatikan kondisi tersebut dan berinisiatif mengundang pihak Pertamina dan SPBU untuk membahas cara meminimalisisasi antrean yang sudah mengganggu kenyamanan masyarakat dalam berlalu lintas.
Pj Sekretaris Kota (Sekot) Baubau, La Ode Aswad, menegaskan empat poin yang dapat menjadi perhatian bersama.
“Pertama, bagaimana formulasi dari pihak SPBU dapat mengurangi antrean SPBU. Menambah jam layanan sejak pukul 7.00 sampai 21.00 dan Pertamina menambah kuota bahan bakar. Kita juga meminta bantuan Kasatlantas, pihak Dishub untuk melakukan pengawasan ketat di SPBU, terhadap pelaku kendaraan yang mengisi BBM berulang-ulang untuk ditampung. Terakhir, jika melihat ada potensi peningkatan antrean, maka pihak SPBU harus segera melapor ke Dishub dan Satlantas, sehingga mereka membantu mengurai antrean,” sebut La Ode Aswad, kemarin.
Dari pertemuan yang digelar tersebut, maka diperoleh solusi penyelesaian antrean, dalam jangka panjang dan pendek. Untuk ke depan, diharapkan pihak SPBU menambah kuota pasokan BBM, karena meningkatnya kendaraan di Baubau.
“Tidak bisa lagi pengguna SPBU kita bertahan dengan jumlah nozel dispenser BBM yang ada. Soal keterbatasan lahan, kita akui juga banyak SPBU yang areanya terbatas,” sambung La Ode Aswad.
Untuk penanganan jangka pendek, pihak SPBU diminta konsisten membuka pelayanan sejak pukul 7.00 hingga 21.00, sesuai aturan dari Pertamina, sehingga tinggal diawasi. Karena ada peningkatan penggunaan kendaraan di Kota Baubau, maka pihak Pertamina mesti meninjau ulang pasokan saat ini.
“Pemkot juga akan mengusulkan kuota tambahan, karena besaran jatah itu menjadi kewenangan pihak lain dan pemerintah hanya bisa bersurat,” katanya. La Ode Aswad juga mengimbau agar kendaraan pemerintah atau pemilik mobil mewah untuk tidak lagi menggunakan pertalite, tetapi membeli BBM nonsubsidi. (b/lyn)