--Maulid Jadi Momentum Refleksi Diri
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Rasulullah adalah sosok teladan. Ajaran yang dibawanya membawa berkah bagi seluruh alam. Sebagai bentuk rasa cinta dan syukur atas risalah yang dibawanya, keluarga besar Pemerintah Provinsi (Pemprov) bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar maulid nabi Muhammad SAW. Giat yang dilangsungkan di aula Bahteramas ini, mengambil tema "Meneladani Akhlak Rasulullah SAW dalam Penguatan Implementasi Pengamalan Ajaran Islam yang Rahmatan Lil Alamin".
Penjabat (PJ) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto mengatakan peringatan Maulid Nabi bukan sekedar seremonial belaka. Namun harus menjadi momentum merefleksikan diri. Sebagai umat muslim, sudah sepatutnya bisa mengimplementasikan ajaran dan meneladani sifat-sifat Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
"Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang memiliki sifat mandiri dan berakhlak mulia. Jika kita hanya mendengar dan mengatakan, kita akan mudah lupa. Namun jka kita mengimplementasikan, kita akan ingat selamanya," kata Andap ketika memberikan tausiyah pada peringatan maulid nabi Muhammad SAW kemarin.
Andap mengapresiasinya tradisi male para peringatan maulid. Tradisi ini memiliki filosofi mendalam yang mengingatkan pada akhlak dan sifat-sifat mulia Rasulullah SAW.
"Male adalah seni merangkai kertas warna-warni yang dipadukan dengan telur ayam dan tusuk bambu. Yang kemudian dihias sedemikian rupa sehingga menyerupai berbagai bentuk, seperti masjid, rumah dan hiasan lainya. Hiasan-hiasan ini tidak hanya mempercantik perayaan, tetapi juga mengandung makna filosofis yang mendalam," ujarnya.
Telur ayam dalam hiasan male menggambarkan sosok Rasulullah SAW yang mandiri dan berdikari. Sebagaimana telur yang memiliki kekuatan dari dalam untuk menciptakan kehidupan, demikian pula Rasulullah SAW digambarkan sebagai figur yang mampu berdiri sendiri dengan kebesaran jiwa dan kemandirian beliau.
Bambu lurus yang digunakan sebagai wadah telur dalam male mencerminkan kelurusan tindakan dan pikiran Rasulullah SAW. Filosofi ini menekankan setiap perbuatan haruslah dilandasi dengan niat yang lurus dan pikiran yang positif. Sebagaimana akhlak Nabi yang selalu mengedepankan kejujuran dan kebijaksanaan dalam setiap tindakannya.
Batang pohon pisang yang digunakan dalam hiasan male kata dia, memiliki makna penting. Pohon pisang melambangkan sifat Rasulullah SAW yang selalu memberikan manfaat bagi sesama manusia.
"Terakhir, makna filosofis dari ketan dalam tradisi male diibaratkan sebagai simbol ukhuwah Islamiyah yang kokoh dan utuh. Ketan, yang dikenal karena sifatnya yang lengket dan erat, melambangkan persatuan dan kesatuan umat Islam yang harus terus dipupuk agar semakin kuat,"paparnya.
Sebagai penutup, Andap mengajak seluruh peserta untuk senantiasa mengecas diri, saling mengingatkan, dan terus mengajak dalam kebaikan. “Mari kita cas diri, saling mengingatkan dan mengajak dalam kebaikan. Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2024, semoga kita semua dapat terus meneladani sifatsifat mulia Rasulullah,” pungkasnya.
Karo Kesra Setprov Sultra Iwan Susanto mengatakan maulid enjadi salah satu bentuk nyata dari komitmen Pemprov Sultra dalam melestarikan tradisi sekaligus memperkuat implementasi ajaran Islam yang penuh rahmat bagi masyarakat. Kegiatan ini merupakan kerjasama Pemprov Sultra dan Dharmawanita Persatuan (DWP) Sultra.
"Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Sultra dapat semakin mendalami dan menerapkan nilai-nilai luhur yang diajarkan Rasulullah," pungkasnya. (c/rah)