KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berkomitmen mendukung pengembangan industri bioteknologi nasional. Hal itu dibuktikan dengan mengunjungi fasilitas produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia, beberapa waktu lalu.
Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Presiden Direktur PT Etana Biotechnologies Indonesia, Nathan Tirtana. Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan, Etana merupakan salah satu aset nasional yang layak didukung oleh pemerintah.
Dia menambahkan bahwa teknologi produksi berbasis biologi yang dikembangkan oleh Etana memiliki keunggulan dibandingkan produk impor yang biayanya lebih tinggi.
Selain itu, fasilitas Etana yang telah memenuhi standar GMP (Good Manufacturing Practice) dinilai sangat baik, bahkan melebihi beberapa persyaratan yang ada.
“Manufacturing praktisnya ya bagus. Bahkan ada beberapa hal yang sebetulnya belum menjadi persyaratan Etana sudah memilikinya. Itu kan nilai plus,” ujarnya.
Taruna juga memberikan sejumlah rekomendasi kepada Etana untuk terus meningkatkan kapasitas produksinya, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga untuk tujuan ekspor.
Dia berharap, Etana dapat meningkatkan jumlah produksi hingga dua hingga tiga kali lipat dari kapasitas saat ini agar dapat memenuhi permintaan internasional.
"Dampak dari itu pasti harga turun. Kalau produksi banyak pasti harga turun,” kata Taruna Ikrar.
Taruna juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) di sektor bioteknologi. Menurutnya, publikasi hasil riset ilmiah dari peneliti di Etana dapat membantu meningkatkan peran Indonesia di kancah ilmu pengetahuan global.
Sementara itu, Andreas Donny Prakasa, Head of Corporate Relations PT Etana Biotechnologies Indonesia menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti arahan dari BPOM dengan serius. Salah satu langkah yang akan diambil adalah memperluas kapasitas produksi dan fokus pada ekspor serta pengembangan SDM.
"Selain melakukan pelatihan secara internal, kami mengundang expertexpert dari luar negeri, Etana juga mengirimkan karyawannya untuk hands-on langsung di luar negeri,” ujar Andreas.
Ke depan, Etana juga akan membangun fasilitas baru yang akan digunakan untuk mengembangkan berbagai platform produksi vaksin dan produk biologi lainnya di Indonesia. (jpnn)