-- Partai NasDem Raih Kursi Ketua DPRD Sultra
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Sebagian kursi anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2019-2024 akan berganti pemilik. Pergantian itu setelah masa jabatan mereka berakhir 7 Oktober 2024. Dari 45 anggota DPRD Sultra terpilih periode 2024-2029 akan diisi wajah baru, dan ada pula wajah lama (petahana).
Sebanyak 45 anggota DPRD Provinsi Sultra periode 2024- 2029 akan dilantik 7 Oktober 2024. Proses pelantikan masih menunggu surat resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat.
Koordinator Divisi (Kordiv) Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat (Parmas) dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Sultra, Amiruddin, mengatakan legislator resmi baru bisa diumumkan setelah keputusan final dari KPU RI dan diterbitkannya Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Mereka yang terpilih nantinya akan di SK-kan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), tapi sekali lagi semua tentu menunggu keputusan resmi dari KPU Pusat setelah itu kita sampaikan ke Pemerintah Provinsi Sultra,” ujar Amiruddin kepada Kendari Pos, Minggu (29/9/2024).
Berdasarkan Keputusan KPU Sultra Nomor 56 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota DPRD Provinsi Sultra, Partai Nasional Demokrat (NasDem) berhasil mengamankan sebanyak 6 kursi DPRD Provinsi Sultra. Partai PDIP dan Golkar mengoleksi 6 kursi, namun perolehan suara, NasDem lebih banyak yakni 179.523 suara. Disusul, PDIP dengan akumulasi perolehan suara 177.425 dan Partai Golkar meraup 160.061 suara. Capaian Partai NasDem menjadikannya sebagai pemenang Pemilu 2024 di DPRD Sultra dan berhak atas kursi Ketua DPRD Provinsi Sultra.
Sebelumnya, pengamat politik Sultra, Dr.Muh Najib Husain, S.Sos., M.Si mengatakan, keberhasilan NasDem, tidak terlepas dari kerja politik para kader di setiap daerah yang ditunjang kinerja Ali Mazi saat menjadi Gubernur Sultra. Kekompakan internal NasDem juga menjadi episentrum kekuatan saat bergerak di tengah masyarakat.
“Parpol NasDem dibawah kepemimpinan cukup solid. Tidak hanya tingkatan DPW, namun pada level ranting sangat terlihat kolaborasi dan sinergi yang konsisten menjunjung tinggi kebersamaan,” kata Dr.Muh Najib Husain.
Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari itu menjelaskan, pengaruh para caleg yang ikut bertarung juga menjadi pembeda NasDem dengan parpol lainnya. Keterwakilan di setiap dapil di Sultra, rata-rata NasDem menempatkan jagoan yang bertarung di pileg, punya pengaruh besar dan signifikan bakal terpilih.
Misalnya di Dapil 1 Kota Kendari, ada nama Sudarmanto yang telah lama malang melintang di kancah perpolitikan. Di dapil 3 (Muna, Muna Barat, Buton Utara), ada La Ode Tariala yang sudah beberapa kali eksis di parlemen baik di DPRD kabupaten hingga DPRD Provinsi Sultra. “Kekuatan caleg yang berpengaruh setiap dapil, sangat berkontribusi besar bagi perolehan suara NasDem,” jelas Dr.Muh Najib.
Doktor Jebolan Universitas Gajah Mada itu membeberkan, yang menarik di NasDem nyaris tidak ada riak perpecahan internal. Kendati dihiasi persaingan yang sangat kuat, namun tidak berbuntut pertentangan internal. “Pencapaian NasDem di Pemilu 2024 ini menjadi catatan sejarah penting karena baru kali pertama bisa menduduki kursi ketua DPRD Sultra,” jelas Dr.Muh Najib.
NasDem cukup mulus proses perjalanannya mendapat pintu dihati rakyat. Karena di Sultra rata-rata tiga parpol saling bergantian menduduki kursi Ketua DPRD, yakni PDIP, Golkar dan PAN. “Kali ini meski sama-sama mengumpulkan 6 kursi dengan PDIP, Golkar, namun NasDem lebih unggul dalam akumulasi suara,” beber Dr.Muh Najib. (ags/b)