KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kampanye perdana pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Kolaka Timur (Koltim), H. Arwin Labatamba-H. Ismail Iskandar, diramaikan para pendukung dan simpatisannya di Kelurahan Simbalai serta Desa Teposua di Kecamatan Loea, termasuk di Kelurahan Ladongi. Diketahui, Paslon nomor urut 2 itu mulai bergerak menarik simpati warga Koltim sejak tiga tahun lalu, sebelum tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024 berlangsung.
Arwin Labatamba menjelaskan, kampanye perdana ditempatkan di Kelurahan Simbalai dan Desa Teposua Kecamatan Loea dan Kelurahan Ladongi, sebagai tanah leluhurnya. Sehingga ia harus pamit terlebih dahulu sebelum memulai perjalanan safari politiknya ke berbagai tempat.
“Jika diberi amanah dari rakyat, maka program prioritas dalam membangun Koltim yang lebih baik adalah meningkatkan infrastruktur, pertanian, agrobisnis, kesehatan, pendidikan, memertahankan kearifan lokal dan lainnya. Dalam membangun Koltim, kami tetap akan menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” jelasnya, Jumat (27/9).
Kearifan lokal dan pembangunan berbasis kedaerahan akan lebih dominan, tetapi pihaknya tidak antipati dengan pihak di luar Koltim. Ia tetap akan bersinergi untuk kemajuan daerah. Di tempat yang sama, calon Wakil Bupati Koltim, Ismail Iskandar, mengatakan, ia sangat percaya jika Pilkada kali ini bisa mereka menangkan. Apalagi antusias masyarakat Koltim yang semakin hari kian terlihat besar.
“Wonua Sorume ini harus dipimpin anak Koltim sendiri, supaya bisa memikirkan daerahnya. Anak daerah harus menyelamatkan Koltim agar semakin maju, bukan tertinggal seperti saat ini. Insyaallah jika diamanahkan menjadi pemimpin maka fokus kita adalah infrastruktur jalan usaha tani dan lainnya. Saya belum jadi wakil bupati, tapi banyak jalan kita bangun bersama-sama di daerah ini,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Arwin-Ismail, Aris Mego, menegaskan, warga Koltim harus “merdeka” dan memikirkan daerahnya sendiri. “Persatuan anak Koltim sudah terbukti sejak terpilihnya Bupati, Almarhum Samsul Bahri Madjid dan Andi Merya. Maka sekarang, kita akan ulangi lagi sejarah anak Koltim berjuang jadi pemimpin. Jangan jadi penonton di daerah sendiri,” timpal Aris Mego. (b/kus)