Satu Bukan Angka Biasa

  • Bagikan
Duet Bachrun-Asrafil (kanan), Calon Bupati Muna dan Baharuddin-Ahmad Yani (kiri) Calon Bupati Bombana saat pencabutan nomor urut paslon. (IST)
Duet Bachrun-Asrafil (kanan), Calon Bupati Muna dan Baharuddin-Ahmad Yani (kiri) Calon Bupati Bombana saat pencabutan nomor urut paslon. (IST)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Nomor urut 1 milik kontestan Pilkada dianggap bukan sekadar angka. Lebih dari itu, angka itu disebut sebagai harapan perubahan, mengulang kemenangan dan keberuntungan yang tiada duanya. Bakal Calon Bupati Buton Utara, Afiruddin mengatakan, angka satu yang ia dapat saat undian nomor urut menjadi simbol kekuatan untuk memenangkan Pilakda. Satu bagi dia, adalah angka yang tiada duanya.

Semua bilangan dimulai dari satu. Dan perjuangan di Pilakda ini, pertama ia lakukan dan yakin akan memenangkannya.

“Alhamdulillah, saya mendapat nomor urut satu saat undian. Ini akan menjadi angka keberuntungan dan keberkahan buat masyarakat Butur yang inginkan perubahan dan kemajuan,” ungkap Ketua DPC Peradi Kendari versi Otto Hasibuan itu.

Sementara, Bakal Calon Bupati Bombana, Burhanuddin menilai nomor satu merupakan representasi dari harapan dan persatuan masyarakat Bombana yang menginginkan adanya perubahan.

“Semua berjalan sesuai harapan. Nomor satu ini adalah simbol persatuan, simbol kemenangan, terlebih kita ini mencari Bombana satu, bukan mencari Bombana 2 atau 3 dan seterusnya. Dan pemimpin itu juga harus nomor 1 dan berada paling pertama untuk melayani masyarakat dan membangun daerah,” ungkapnya.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya persatuan dalam proses demokrasi. Ia percaya masyarakat Bombana perlu bersatu untuk memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan positif. Untuk itu, ia mengajak masyarakat satukan visi dan misi, agar Bombana tidak hanya menjadi satu dalam angka, tetapi satu dalam tindakan dan tujuan.

“Setiap langkah kita mulai dengan angka satu. Pilihan boleh berbeda, tetapi kita tetap harus bersatu. Kita Indonesia, kita Sultra, kita Bombana, dan kita semua bangga menjadi orang Bombana,” imbuhnya.

Di tempat berbeda, Calon Bupati Muna, Bachrun mengatakan nomor urut 1 bukan hanya sebuah angka, tetapi menjadi simbol untuk meraih kembali kemenangan. Pada Pilkada Muna tahun 2020 berpasangan dengan LM Rusman Emba, mendapatkan nomor urut satu. Pasangan berakronim Bahtera itu optimis akan meraih kembali kemenangan. “Nomor urut 1 adalah simbol keberuntungan dan kemenangan.

Serta sebuah penegasan bahwa perjuangan ini adalah amanah agar pembangunan berkelanjutan,” kata Bachrun, Selasa (24/9).

Ia juga mengajak seluruh kontestan dan masyatakat untuk bersama-sama menghadapi Pilkada dengan aman dan santun demi mewujudkan Pilkada 2024 damai dan kondusif. Serta mengajak seluruh masyarakat Muna untuk berbondong-bondong ke tempat pemilihan suara (TPS) untuk menyalurkan hak pilihnya pada 27 November mendatang.

Selain itu, Calon Wakil Bupati Muna, La Ode Asrafil menjelaskan nomor 1 sebagai simbol keunggulan dan kesiapan serta sebagai landasan yang kokoh untuk lebih menegaskan posisi sebagai pemimpin yang diharapkan masyarakat. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menciptakan Pilkada damai di Muna.

Bakal Calon Bupati Muna Barat, La Ode Darwin mengatakan nomor urut satu adalah nomor hoki untuk menuju kemenangan. Sebagai nomor pertama dalam deretan angka maka diharapkan dirinya menjadi yang terdepan dan memenangkan Pilkada Mubarl. “Nomor satu ini adalah nomor keberuntungan dan selalu di depan.

Selain itu, nomor satu juga dimaknai sebagai nomor pemersatu. Bahwa masyarakat Mubar yang terdiri dari berbagai suku tetapi berada dalam satu kesatuan yang utuh untuk memenangkan La Ode Darwin - Ali Basa,” terangnya.

Nomor urut 1 di Pilkada Buton didapatkan oleh pasangan Syaraswati Samiun-Rasyid Mangura. Menurut Paslon dengan akronim Syara itu, angka 1 merupakan petunjuk Allah SWT, karena dirinya satusatunya perempuan yang mencalonkan diri sebagai bupati Buton.

Sementara Calon Wali Kota Baubau nomor urut 1 jatuh ditangan La Ode Ahmad Monianse- Ida Fitri Halili. Paslon ini menganggap angka 1 sebagai angka hoki sebab selalu identik dengan angka juara dan yang terbaik.

“Kami tidak memilih nomor, kami diberikan yang tersisa dan itu 1, terimakasih untuk keikhlasannya. Karena mereka tau bahwa kami adalah nomor 1, kami adalah sang juara, karenanya mereka mengikhlaskan nomor 1 pada kita,” ujar Monianse didampingi calon wakil walikota Ida Fitri Halili.

Sama halnya dengan peserta Pilkada di Buton Selatan. Pasangan Samirudin-La Muhadi mendapatkan nomor urut 1. Kandidat yang diusung Golkar, NasDem, PKS, dan PSI itu menyambut suka cita nomor hoky yang mereka dapatkan.

Di Buton Tengah, nomor satu menjadi milik Paslon, Dr Azhari dan Adam Basan. Paslon berakronim ‘Sama Azan’ itu menyebut nomor 1 itu sebagai kode alam lahirnya pemenang dalam kontestasi Pilkada Buteng.

“Ayo kita ciptakan pilkada serentak dengan sejuk,

  • Bagikan