Kualitas Data Statistik Bukti Kapabilitas Aparatur Desa

  • Bagikan
DESA CANTIK : Asisten Bidang Pembangunan dan Ekonomi Setkab Butur, Sahrun Akri (kedua dari kiri) dalam sosialisasi dan pembinaan desa/kelurahan Cinta Statistik.(DISKOMINFO KABUPATEN BUTON UTARA FOR KENDARI POS)
DESA CANTIK : Asisten Bidang Pembangunan dan Ekonomi Setkab Butur, Sahrun Akri (kedua dari kiri) dalam sosialisasi dan pembinaan desa/kelurahan Cinta Statistik.(DISKOMINFO KABUPATEN BUTON UTARA FOR KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kualitas dan kapabilitas aparat desa serta kelurahan yang andal, diyakini dapat memberikan dampak terhadap data statistik yang dikelola. Dengan begitu, dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan sehingga pembangunan di wilayah pemerintahan masing-masing menjadi lebih tepat sasaran.

Optimisme tersebut disampaikan Asisten Bidang Pembangunan dan Ekonomi Sekretariat Kabupaten (Setkab) Buton Utara (Butur), Sahrun Akri dalam kegiatan sosialisasi dan pembinaan desa/kelurahan cinta statistik (Cantik) yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.

“Saya harapkan penyelenggaraan program Desa Cantik dilaksanakan berdasarkan prinsip kebutuhan dan kearifan lokal wilayah masing-masing,” pinta Sahrun Akri, kemarin.

Di Butur, Program Desa Cantik diwakili Desa Rombo, Kecamatan Kulisusu, sekaligus sebagai lokus pembinaan. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan peran aktif perangkat desa/kelurahan serta masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan statistik.

“Juga standarisasi pengelolaan data untuk menjaga kualitas dan keterbandingan indikator statistik, optimalisasi penggunaan serta pemanfaatan data agar program pembangunan di desa/kelurahan tepat sasaran, termasuk dalam rangka membentuk agenagen statistik pada tingkatan tersebut,” jelas Sahrun Akri.

Di tempat yang sama, Kepala BPS Butur, Suharjufito Endo, memaparkan, program Desa Cantik 2024 merupakan tahun ketiga, setelah sebelumnya dilaksanakan di Desa Kalibu, Kulisusu tahun 2022 dan di Kadacua pada 2023 lalu.

“2024 ini, Desa Rombo akan bersama-sama dengan 502 desa/kelurahan yang terpilih dan tersebar di seluruh wilayah Republik Indonesia,” katanya.

Desa Rombo juga menjadi lokus intervensi penanganan stunting. “Kami berupaya agar kegiatan pembinaan Desa Cantik di Rombo bisa berkontribusi dalam upaya penanganan stunting, terutama dari sisi penguatan data. Sehingga demi kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini, BPS mengharapkan dukungan dan bantuan OPD terkait untuk bisa bersinergi, sehingga hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini bisa sukses dan lancar,” tandas Suharjufito Endo. (b/had)

  • Bagikan