Sekda Dukung Revitalisasi Kekayaan Budaya dan Bahasa Daerah

  • Bagikan
Sekda Sultra, Asrun Lio (kanan) menerima buku kekayaan intelektual komunal suku Tolaki dari Kepala Brida Sultra, Hj.Isma (tengah) yang didampingi oleh Sekjen DPP LAT Sultra, Bisman Saranani (kiri) usai peluncuran buku di Claro Hotel Kendari, Kamis (12/9/2024). (MUH.ABDI ASMAUL AMRIN / KENDARI POS)
Sekda Sultra, Asrun Lio (kanan) menerima buku kekayaan intelektual komunal suku Tolaki dari Kepala Brida Sultra, Hj.Isma (tengah) yang didampingi oleh Sekjen DPP LAT Sultra, Bisman Saranani (kiri) usai peluncuran buku di Claro Hotel Kendari, Kamis (12/9/2024). (MUH.ABDI ASMAUL AMRIN / KENDARI POS)

-- Brida Luncurkan Buku Kekayaan Intelektual Komunal Suku Tolaki

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio mendukung upaya revitalisasi kekayaan budaya dan bahasa daerah di Sultra. Salah satu buktinya, Pemerintah Provinsi Sultra melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Sultra meluncurkan buku kekayaan intelektual komunal suku Tolaki, Kamis (12/9/2024). Peluncuran buku tersebut menjadi ikhtiar dalam melestarikan warisan budaya dan melindungi hak-hak kekayaan intelektual masyarakat adat.

Sekda Sultra Asrun Lio mengungkapkan buku tersebut ditulis oleh tim pakar yang mendokumentasikan kekayaan komunal suku Tolaki. “Kita harapkan ini adalah suatu motivasi bagi suku-suku yang lain, yang ada di Sultra ini untuk bisa mendaftarkan kekayaan intelektual dari suatu komunitas. Kita harapkan dengan peluncuran ini menjadi bacaan bagi seluruh masyarakat agar senantiasa mencintai budaya masing-masing,” ujarnya saat peluncuran buku di Claro Hotel Kendari.

Bagi Sekda Asrun Lio, peluncuran buku tersebut merupakan upaya pelestarian budaya di Sultra. “Kita tidak berhenti pada produk buku, tapi revitalisasi kekayaan budaya yang lain termasuk bahasa. Kita juga melakukan revitalisasi bahasa-bahasa yang ada di Sultra,” tuturnya.

“Kita melihat generasi-generasi kita saat ini yang tidak lagi menggunakan bahasa daerah. Oleh karena itu, kita lakukan upaya revitalisasi ini dengan berbagai bentuk kegiatan-kegiatan tentang revitalisasi bahasa,” ungkap Sekda Asrun Lio.

Sementara itu, Kepala Brida Sultra, Hj.Isma mengatakan, terbitnya buku tersebut berawal dari inventarisasi budaya yang ada di suku Tolaki yang sudah disertifikatkan.

“Berangkat dari itu kita berpikir agar ini tersosialisasi dengan baik, tentunya kita dokumentasikan dalam bentuk buku. Kita berharap bisa dibaca oleh generasi muda karena setelah ini kita akan menyerahkan ke perpustakaan-perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA,” ujar Hj.Isma.

Sebagai langkah awal, buku kekayaan intelektual komunal suku Tolaki ini akan diserahkan ke perpustakaan Provinsi Sultra, dan akan bekerjasama dengan Lembaga Adat Tolaki (LAT).

“Diharapkan melalui DPP LAT Sultra atau DPD LAT kabupaten/kota, buku ini bisa tersosialisasi dengan baik, karena saat ini anak-anak kita

jarang mengetahui filosofi budaya daerahnya tapi hanya sekedar tahu tentang budaya, misalnya tarian Lulo. Padahal ada filosofi dari tarian Lulo. Ini yang jarang diketahui,” kata Hj.Isma.

Ia menjelaskan dalam buku tersebut hanya memuat sekira 35 ekspresi budaya Tolaki, plus 5 terkait ilmu pengetahuan. Masih banyak yang sedang diinvetarisasi oleh LAT yang akan kita dokumentasikan lagi. Tapi ini tidak harus oleh Brida Provinsi Sultra karena setiap daerah ada badan riset,” ucap Hj.Isma.

Mantan Kepala BPKAD Provinsi Sultra itu menambahkan, ke depannya akan ada penerbitan buku baru yang akan mengenalkan budaya yang ada di Sultra, seperti dari Buton, Muna, Kabaena dan lain-lain. “Kita harapkan hal itu bisa didokumentasikan lagi,” tutur Hj.Isma. (abd/b)

  • Bagikan