KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Warga Buton Utara (Butur) mengaku kesulitan mendapatkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan transportasi. Bahkan sejumlah sopir angkutan sempat melakukan unjuk rasa karena kelangkaan BBM yang tersedia pada pangkalan di wilayah tersebut. Menindaklanjuti hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Butur kemudian menggelar rapat khusus mengatasi keluhan dengan memanggil pemilik SPBU dan perwakilan sopir angkutan, untuk mencari solusi terbaik agar tidak ada lagi kelangkaan BBM, khususnya jenis pertalite.
“Pengelola SPBU harus menata kembali pendistribusian BBM dengan langkah terbaik agar keluhan ketersediaan pasokan bisa diatasi. “Mari kita bicarakan dari hati ke hati, supaya semua berjalan lancar.
Agar keluhan tersebut mendapat solusi tepat,” ajak Wakil Bupati Butur, Kompol (Purn) Ahali, MH, kemarin. Ia menginstruksikan pihak Dinas Perhubungan agar melakukan pendataan kembali secara menyeluruh semua jenis kendaraan angkutan yang beroperasi di wilayah tersebut.
“Selanjutnya menyesuaikan antara volume jenis kendaraan dengan ketersediaan stok BBM subsidi untuk kemudian dilakukan evaluasi. Termasuk mengajukan usulan penambahan kuota,” perintah Ahali alam rapat yang turut dihadiri Kadisperindag, Sahrun Akri, Kasatpol-PP, Hasanun, serta perwakilan Dinas Perhubungan.
Bagi pihak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait sepert Disperindag dan Satpol-PP, agar menertibkan harga dan distribusi BBM sesuai peruntukkan dengan harga semestinya.
Sementara itu Koordinator Sopir Angkutan di Butur, Antasari, mengungkapkan, pihak SPBU hanya menyediakan bahan bakar dalam waktu dua jam saja, sejak dibuka pukul 09.00 hingga 11 Wita dan langsung habis.
“Contohnya di SPBU Wasalabose. Sebenarnya bukan kelangkaan BBM, tetapi pendistribusiannya yang belum tepat dan harus dilakukan pembenahan,” beber Antasari.
Mewakili pihak SPBU, Askar, berjanji akan menindaklanjuti dan mendiskusikan hasil pertemuan tersebut bersama pemilik stasiun pengisian bahan bakar umum. (b/had)