KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Tiga kecamatan di Kolaka Utara (Kolut), yakni Tolala, Batu Putih dan Porehu, masuk dalam bagian Proyek Strategis Nasional (PSN). Sesuai data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dari delapan proyek kawasan industri yang masuk daftar PSN baru, dua di antaranya berlokasi di daerah berjuluk Pato Wonua tersebut. Total investasi yang ditargetkan dari proyek itu mencapai Rp 1.152 triliun, dengan fokus utama pada pengembangan industri hilirisasi nikel.
Untuk memersiapkan kehadiran investasi di otoritanya, Pj Bupati Kolut, Sukanto Toding, baru saja melakukan kunjungan kerja ke PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah. Ia didampingi sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Kami mengamati secara langsung bagaimana infrastruktur dan pengembangan industri dilakukan di kawasan tersebut. PT IMIP dikenal sebagai salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia dengan luas mencapai 3.500 hektare dan fokus pada produksi bahan baku baterai, termasuk nickel pig iron, carbon steel dan stainless steel slab,” jelas Sukanto Toding, kemarin.
Kunjungan itu juga menjadi langkah awal, memastikan Kolut siap menjadi pusat industri yang berdaya saing tinggi serta mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
“Infrastruktur yang kokoh adalah kunci dan kami berkomitmen membenahi serta memerkuatnya, agar dapat mendukung pengembangan kawasan industri di daerah ini,” sambung Sukanto.
Saat ini Pemkab Kolut sedang menyusun rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan kawasan industri. Langkah itu sangat penting agar pembangunan industri dapat berjalan dengan lancar serta terintegrasi. Termasuk terus fokus menyiapkan infrastruktur dasar sebagai akses masuknya investasi besar ke daerah tersebut.
Untuk diketahui, ada dua kawasan utama yang akan dikembangkan di Kolut. Indonesia Giga Industrial Park (IGIP) sudah menarik minat Huayou Group untuk mengembangkan pengolahan nikel di kawasan tersebut dan ditargetkan mendatangkan investasi hingga Rp 109 triliun. Sementara Kolaka Resource Industrial Park (KRIP) diproyeksi menarik investasi Rp 150 triliun. (b/fad)