Kode Siaga MPOX

  • Bagikan
Direktur RSUD Bahteramas dr. H. Hasmudin SpB. (IST)
Direktur RSUD Bahteramas dr. H. Hasmudin SpB. (IST)

--RS Bahteramas Siapkan tercapai," pungkasnya. (m4/ags) Ruang Isolasi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kasus cacar monyet atau MPOX mulai mengancam. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahkan telah memberi kode siaga. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) pun tak tinggal diam. Tidak hanya meningkatkan pemeriksaan kesehatan di pintu masuk Sultra, Rumah Sakit (RS) Bahteramas telah mempersiapkan ruang isolasi perawatan pasien terpapar MPOX.

Direktur RSUD Bahteramas dr. H. Hasmudin SpB, mengaku telah menyiapkan ruang khusus untuk pasien MPOX jika sewaktu-waktu ada pasien yang memerlukan perawatan. Apalagi sudah ada instruksi dari Kementerian Kesehatan (Kememkes) agar mewaspadai penyebaran penyakit ini.

“Belum ada pasien MPOX yang dirawat di sini. Tapi sebagai langkah antisipasi, kami harus siap terutama fasilitas yang diperlukan merawat pasien yang positif MPOX," ujar dr Hasmuddin ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (9/9).

Lamgkah ini sambungnya, harus dipersiapan sejak dini. Mengingat RS Bahteramas merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah Sultra. Jika terdapat kasus MPOX di wilayah lain, pasien-pasien tersebut akan dirujuk ke RS Bahteramas untuk mendapatkan perawatan intensif. Untuk itu, persiapan fasilitas isolasi dianggap penting oleh pihak rumah sakit.

"Sebagai rumah sakit rujukan di Sultra, jika ada kasus MPOX di daerah-daerah lain, pasien tersebut tentu akan dirujuk ke RS Bahteramas untuk mendapatkan perawatan,"jelasnya.

Dalam rangka kesiapan tersebut, RS Bahteramas telah mengubah ruang isolasi yang sebelumnya digunakan untuk perawatan pasien Covid-19. Mengingat saat ini kasus Covid-19 telah berkurang secara signifikan, ruang isolasi tersebut kini kosong dan dapat dialihfungsikan untuk pasien MPOX.

"Ruang isolasi yang kami siapkan adalah ruang yang dulu digunakan untuk pasien Covid-19. Saat ini, ruangan tersebut kosong karena tidak ada lagi pasien Covid-19. Kami sudah siapkan ruang isolasi III dengan kapasitas total 15 kamar. Setiap kamar hanya akan diisi satu pasien dengan satu tempat tidur untuk memastikan adanya isolasi yang baik dan mencegah penyebaran infeksi," jelasnya.

Persiapan ini kata dia, merupakan bagian dari upaya preventif rumah sakit untuk memastikan pelayanan kesehatan siap jika kasus MPOX mulai muncul di wilayah Sulawesi Tenggara. "RS Bahteramas tidak ingin lengah meski belum ada kasus yang ditemukan saat ini,"ucapnya.

Cacar monyet atau MPOX merupakan penyakit yang perlu mendapat perhatian serius karena sifatnya yang menular. Penyebarannya mirip dengan Covid-19, yaitu melalui droplet atau cairan tubuh yang terinfeksi. Virus ini dapat berpindah melalui kontak langsung dengan penderita maupun melalui percikan air liur saat penderita batuk atau bersin.

“Meski belum ada instruksi penggunaan masker secara resmi untuk mencegah penularan MPOX, masyarakat sebaiknya tetap waspada. Pencegahan terbaik adalah dengan menjaga jarak, menghindari kontak langsung dengan pasien yang dicurigai terinfeksi, dan selalu menjaga kebersihan tangan,” imbuh dr. Hasmudin.

Kendati belum ada kasus MPOX yang ditemukan di Sultra, RS Bahteramas tetap bersiaga. Kesiapan ruang isolasi merupakan salah satu bentuk antisipasi jika sewaktu-waktu muncul kasus baru. Kapasitas ruang isolasi yang disediakan rumah sakit diharapkan cukup memadai untuk menangani pasien yang dirujuk.

"Kami selalu siap menghadapi situasi apapun. Seperti halnya penanganan Covid-19, jika ada lonjakan kasus MPOX, kami akan mengambil langkah-langkah tambahan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku," pungkas dr. Hasmudin. (b/rah)

  • Bagikan