KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - La Ode Darwin, seorang pebisnis sukses, kembali ke kampung halamannya di Desa Guali, Kecamatan Kusambi, Mubar setelah sekitar 20 tahun berkarir di Sulawesi Tenggara (Sultra) dan nasional. Kini, La Ode Darwin, yang akrab disapa DW, memutuskan untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 sebagai calon bupati. “Pada awal tahun 2023, saya memutuskan untuk kembali ke Mubar dengan tujuan membangun kampung halaman,” ujar La Ode Darwin.
Niat La Ode Darwin untuk membangun Mubar sebagai bupati hampir terwujud. Dia menjadi calon tunggal Bupati Mubar, sehingga jika memenangkan pemilihan melawan kotak kosong, dia akan ditetapkan sebagai bupati definitif.
Dalam upayanya membangun Mubar, La Ode Darwin memiliki program unggulan bernama LIWU MOKESA, yang mencakup tiga pilar utama: kesejahteraan masyarakat, kesehatan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
La Ode Darwin menjelaskan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, beberapa sektor akan dimaksimalkan, termasuk pertanian, peternakan, perikanan, dan lainnya. Di sektor pertanian, DW akan memberikan perhatian khusus dengan melibatkan generasi muda. Menurutnya, melibatkan petani muda diharapkan dapat mendorong inovasi teknologi dan strategi pemasaran yang lebih efektif.
Sebagai bagian dari upaya ini, pemerintah akan menyiapkan dana sebesar 500 juta rupiah untuk mendukung desa-desa inovatif atau unggulan. Dana tersebut bertujuan mempercepat pengembangan dan implementasi inisiatif yang dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat serta memperkuat sektor pertanian secara keseluruhan.
La Ode Darwin juga mencatat, luas lahan persawahan produktif di Mubar berkisar antara 400 hingga 500 hektar. Namun banyak yang telah dialihkan fungsinya. Masalah pemasaran juga sering terjadi, di mana harga jual hasil pertanian tidak menguntungkan petani. Ini yang akan disolusikan.
“Saya berencana menghidupkan kembali sektor pertanian, peternakan, dan perikanan di Mubar. Langkah awal adalah pemetaan potensi yang melibatkan ahli dari Universitas Halu Oleo (UHO) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), diikuti dengan pemerataan potensi menggunakan anggaran desa,” terangnya.
Selain itu, ia juga akan menangani lahan tidur di Mubar. Lahan tersebut akan didata dan dikoordinasikan dengan pemiliknya untuk diolah menjadi lahan produktif. Jika pemilik tidak mampu mengelola, La Ode Darwin akan mencarikan masyarakat yang bersedia mengolah lahan tersebut.
Di sektor perikanan, La Ode Darwin berencana membeli alat-alat pendukung. Dia ingin memastikan bahwa uang yang dihasilkan Mubar tetap berputar di daerah, kecuali untuk hal-hal yang mendukung produksi.
Selain sektor-sektor utama tersebut, La Ode Darwin juga akan fokus pada pendidikan dan kesehatan masyarakat. Program yang direncanakan meliputi Mubar Sehat dengan pengobatan gratis, senam kesehatan, dokter keliling, dan bantuan pendidikan untuk anak-anak kurang mampu.
“Saya pulang kampung untuk mengabdikan diri kepada masyarakat Mubar. Tujuan saya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program strategis,” imbuhnya. (adv/ali)