KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Muhamad Rajulan terus bekerja demi kemajuan Bumi Anoa. Sang Maestro pembangunan transportasi Sultra tersebut mendorong terjadinya peningkatan pundi-pundi sumber pendapatan asli daerah (PAD) melalui sektor perhubungan.
Berkat kepiawaiannya dalam menjabarkan keinginan pimpinan dan masyarakat Sultra, tahun ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra kembali membangun jembatan timbang di Pelabuhan Amolengo dan sudah tuntas. Tanggal 26 Juni lalu telah dilakukan tahap uji coba.
Jembatan timbang ini merupakan proyek ketiga yang telah dibangun Pemprov Sultra. Sebelumnya telah infrastruktur serupa di Kota Baubau dan Torobulu, Konawe Selatan.
“Untuk peresmian nanti akan dilihat kapan. Intinya, uji cobanya telah kita lakukan. Dari hasil pantauan, ini sudah bisa, namun masih perlu dikalibrasi. Dilihat apakah benar-benar sudah layak. Jika ini sudah tuntas maka bisa digunakan secepatnya,” ungkap Rajulan.
Kalibrasi dan penilaian kelayakan jembatan timbang lanjutnya, sangat penting sebelum dapat digunakan secara resmi. Jembatan timbang berfungsi sebagai sarana pendukung pelabuhan dan bertujuan mengantisipasi kendaraan bermuatan berlebihan dan memastikan kapasitas kapal tidak melampaui bobot yang diizinkan.
Dengan dioperasikannya jembatan timbang ini kata Rajulan, secara tidak langsung akan berkontribusi terhadap PAD di masa depan. “Tentu adanya jembatan timbang akan sangat membantu dalam mendorong peningkatan pendapatan daerah melalui Dishub Sultra,” paparnya. Meski demikian, fasilitas pendukung yang dibangun di jembatan timbang ini belum cukup maksimal dengan anggaran Rp 500 juta tahun ini. Namun operasional jembatan timbang sudah bisa dimanfaatkan.
Secara bertahap, Dishub Sultra akan terus menganggarkan pembangunan jembatan timbang pada beberapa dermaga pelabuhan lainnya, tahun 2025 mendatang. “Kami akan menganggarkan lagi untuk beberapa dermaga penyeberangan misalnya di Waara, Labuan, Tampo, Kamaru dan Kendari. Baubau dan Torobulu sudah selesai dan saat ini di Amolengo," ungkapnya.
Jembatan timbang merupakan alat penting untuk pengawasan kendaraan angkutan agar tidak membawa muatan berlebihan atau over dimension over load (ODOL). “Dengan adanya jembatan timbang ini, diharapkan bisa menjaga ketertiban dan keamanan transportasi, serta mendukung pengelolaan pelabuhan yang lebih baik,” harap Rajulan. (rah)