Dari Keluarga Sederhana, Sukses Jadi Pengusaha

  • Bagikan
La Ode Darwin bersama keluarga. (IST)
La Ode Darwin bersama keluarga. (IST)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - La Ode Darwin adalah sosok yang patut diapresiasi. Dia dari keluarga sederhana yang membangun karier dari bawah, hingga kini sukses di dunia bisnis.

Selama masa kuliah, La Ode Darwin aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi kampus, seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Komite Nasional Indonesia (KNPI), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas, dan Universitas.

Lulusan Universitas Halu Oleo (UHO) tahun 2010 ini, kemudian merambah ke dunia pertambangan. Dengan beragam pengalaman yang dimilikinya, kini ia dipercayakan untuk memimpin sebuah perusahaan tambang nikel.

La Ode Darwin menempuh pendidikan di SD, SMP, dan SMA di Muna Barat (Mubar), sebelum melanjutkan studi di UHO. Selama kuliah, ia aktif dalam berbagai organisasi kampus, yang membantunya membangun keterampilan dan jaringan yang berguna dalam dunia bisnis.

“Saya berasal dari keluarga sederhana. Meskipun ayah saya seorang guru PNS dan ibu seorang ibu rumah tangga, saya selalu berusaha keras untuk meraih impian saya,” ungkap La Ode Darwin.

Ia menjelaskan, biaya kuliah awalnya ditanggung orang tua, namun sejak semester ketiga, ia mulai membiayai dirinya sendiri. Selama kuliah, ia juga aktif di berbagai organisasi kampus antara lain HMI, KNPI, HMJ, dan BEM Fakultas serta Universitas pada tahun 2008 hingga 2009.

Setelah lulus, La Ode Darwin fokus di bisnis pertambangan. Ia membangun hubungan dengan pebisnis besar dan menunjukkan komitmen serta tanggung jawab dalam setiap tugas yang diemban. Pada tahun 2010, ia mulai bekerja di industri tambang emas hingga 2018, sebelum beralih ke tambang nikel.

Menurut La Ode Darwin, untuk sukses dalam bisnis, penting untuk memegang prinsip loyalitas, kepercayaan, dan kerja keras. “Di dunia bisnis, kita harus menunjukkan loyalitas dan kejujuran, serta bekerja keras. Itu yang membuat saya dipercaya untuk mengelola perusahaan tambang nikel sejak 2018 hingga kini,” pungkasnya. (ali/adv)

  • Bagikan