--Bawa Misi "Bahteramas Berlayar Kembali"
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Tina Nur Alam menatap pemilihan gubernur Sulawesi Tenggara 27 November 2024. Ia menggandeng La Ode Muhammad Ihsan Taufiq Ridwan sebagai wakil. Tiga parpol seperti NasDem, Golkar dan PKS, mengusung pasangan Tina-Ihsan. Duet perwakilan antara kepulauan dan daratan inj mengusung misi "Bahteramas Berlayar Kembali".
Program Bahteramas berlayar kembali mengurai terkait program konstruktif di berbagai sektor vital pembangunan. Mulai aspek pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan, perkebunan, pertambangan dan lain-lain.
Ia menyebut, di sektor pendidikan termaktub sub program bernama “Cerdas Sultraku” dengan aktualisasi penyediaan beasiswa bagi generasi muda-muda mulai pendidikan dasar hingga di perguruan tinggi.
“Program ini masih terus berjalan melalui program Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Pintar kuliah yang saya perjuangkan selama menjadi anggota DPR RI,” kata Tina Nur Alam.
Tina Nur Alam juga berkomitmen menyulap sektor kesehatan lebih inovatif dengan penyediaan instrumen penunjang pelayanan maksimal di Rumah Sakit Provinsi. Salah satunya, ia mencanangkan membangun Rumah Sakit Tipe A agar masyarakat tidak lagi kesulitan harus berobat di Provinsi lain.
"Kita punya kekuatan sumber daya untuk membangun Rumah Sakit tipe A. Sehingga keluhan ataupun aspirasi warga yang kerap harus berobat di luar provinsi, terjawab,” urai Tina Nur Alam.
Bermotivasikan kepedulian untuk membawa kesejahteraan yang merata kepada Sulawesi Tenggara (Sultra) dan warganya, Tina Nur Alam tidak datang tanpa langkah efektif dan terprogram.
Meneruskan legacy Nur Alam yang selama dua periode kepemimpinan terbukti membawa banyak kemajuan, Tina menamai programnya "Bangun Kesejahteraan Masyarakat (Bahteramas) Berlayar Kembali". Tanpa didasari niat bernostalgia, menurut Tina, faktanya tak pernah ada pemimpin yang memulai segalanya dari nol. Kalau pun ada klaim, Tina lebih yakin hal tersebut berkaitan dengan ego si pemimpin yang merasa hebat sendiri, sehingga menafikan peran orang lain, terutama pendahulunya.
"Jika pepatah Latin bilang nil nuvo sub sole, atau tidak ada yang baru di bawah matahari, artinya memang kemajuan yang kita capai itu datang sebagai hasil kerja bersama dan terus-menerus," kata Tina.
Nur Alam dalam kepemimpinannya telah memberi Sultra modal yang lebih dari cukup. Ia ingin meneruskan kemajuan itu dan menambahnya dengan kebutuhan warga saat ini dan ke depan.
Karena itulah, ia menambahkan istilah "Berlayar Kembali" untuk menegaskan kebaruan dan inovasi berdasarkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Bahteramas pernah menjadi menjadi gerbang kebijakan yang mewujudkan harapan Masyarakat Sultra selama satu dasawarsa kepemimpinan Nur Alam.
Di masa Nur Alam, program itu merupakan wujud visi-misi Nur Alam yang sebelumnya mengunjungi lebih dari 2.000 desa di Sultra, berinteraksi dengan masyarakat, serta melihat banyak wilayah yang tidak tersentuh pembangunan.
Pada Sebagian perjalanan itu, sebagai seorang istri, Tina turut serta. Bila program Bahteramas di masa Nur Alam bersendikan pembebasan biaya operasional pendidikan (BOP), pembebasan biaya pengobatan (PBP) serta pemberian block grant Rp 100 juta per desa, kelurahan dan kecamatan jauh sebelum adanya dana desa, pada "Bahteramas Berlayar Kembali" hal tersebut tidak dihilangkan.
Namun, selain memastikan ketersediaan bangku untuk setiap anak sekolah yang pembiayaannya digratiskan, ketersediaan ranjang untuk setiap orang sakit yang dirawat cuma-cuma, serta menjamin utuhnya dana block grant ke setiap desa sebagai dana "gotong royong" yang dikelola warga bersama-sama, Tina juga menambahkan beberapa hal penting sesuai aspirasi warga.
Dua di antaranya adalah mengupayakan agar sumber daya dan kekayaan alam Sultra bisa menyejahterakan wara Sultra, serta menjadikan Sultra sebagai pusat ekonomi maritim di Inndonesia timur," kata Tina.(b/ali)