KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Di jajaran ASN Kabupaten Bombana, alumnus Universitas Hasanuddin ini dikenal sebagai sosok birokrat yang tangguh dan penuh integritas. Rekan-rekannya sering menyebutnya sebagai “pemimpin yang tak pernah mengenal lelah”. Ia adalah seorang inovator yang cerdas, selalu berpikir maju, dan tidak pernah ragu untuk bekerja keras demi kemajuan daerah. Perjalanan panjang Man Arfa dalam birokrasi diwarnai oleh berbagai jabatan strategis yang telah ia emban sebelum akhirnya mencapai puncak karier sebagai Sekda Kabupaten Bombana.
Selama bertahun-tahun, Man Arfa telah menunjukkan bahwa disiplin, kejujuran, loyalitas, dan dedikasi adalah prinsip yang tak pernah ia tawar. Nilai-nilai ini telah menjadi pijakan dalam setiap langkahnya sebagai ASN, menjadikannya teladan bagi rekan-rekannya di Bombana. Sebagai seorang birokrat yang berintegritas tinggi, Man Arfa selalu menempatkan kepentingan masyarakat di atas segalanya. Inovasi dan kecerdasannya dalam merumuskan kebijakan serta menjalankan program-program pemerintahan telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi pembangunan di Kabupaten Bombana.
“Prinsip saya, sejak awal bekerja, saya memegang teguh disiplin, kejujuran, loyalitas, dan dedikasi. Ini adalah pegangan saya sebagai ASN,” ungkapnya.
Awal karier Man Arfa dimulai di instansi Arsip Nasional Republik Indonesia pada 1992 hingga 2001. Pengabdiannya kemudian berlanjut di Badan Perpustakaan Daerah Sulawesi Selatan, ia menjabat sebagai Kepala Bidang dari 2004 hingga 2011. Setelah lebih dari dua dekade berkarier sebagai ASN di tingkat nasional dan provinsi, Man Arfa memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya, Bombana. Keputusannya untuk pulang bukan hanya soal kembali ke akar, tetapi juga sebagai wujud pengabdian yang lebih mendalam kepada daerah tempat ia dilahirkan dan dibesarkan.
Di Bombana, ia memegang berbagai jabatan strategis, termasuk Kepala Dinas Pendapatan Daerah (2012-2014), Kepala Badan Kepegawaian Daerah (2014), Kepala Dinas PUPR (2015-2016), dan Staf Ahli Bupati (2017-2019) hingga Inspektur Inspektorat (2019-2020). Puncak karier Man Arfa sebagai ASN terjadi ketika ia diberi amanah sebagai Penjabat (Pj) Sekda Kabupaten Bombana pada 10 Oktober 2019. Meskipun awalnya hanya menjabat sebagai Pj Sekda, kinerjanya yang gemilang membawa hasil positif, hingga akhirnya pada Juni 2020 ia dilantik sebagai Sekda definitif. Posisi ini terus ia emban hingga hari ini.
Sebagai seorang ASN dengan lebih dari tiga dekade pengalaman, Man Arfa telah membentuk karakter kepemimpinan yang solid dan teruji. Perjalanan panjangnya dalam birokrasi tidak hanya mengasah keterampilan manajerialnya, tetapi juga memperkaya wawasan dan visinya dalam mengelola pemerintahan. Dalam setiap langkah dan keputusan yang diambil, ia selalu mengedepankan komitmen untuk memotivasi serta membimbing ASN muda, memastikan mereka siap menghadapi tantangan dan berkontribusi secara signifikan dalam inovasi pemerintahan.
Di bawah kepemimpinannya, Man Arfa menerapkan dua pendekatan manajemen utama yang telah terbukti efektif yakni, Management by Objectives (MBO) dan Management by Culture (MBC). MBO fokus pada pencapaian tujuan dan kepatuhan terhadap prosedur, memastikan bahwa setiap tindakan dilakukan dengan efisiensi dan efektivitas. Sementara itu, MBC menekankan pentingnya adaptasi dan fleksibilitas untuk menghadapi perubahan, membantu Aparatur Sipil Negara (ASN) tetap relevan dan responsif terhadap dinamika yang ada.
“Saya terus mendorong rekan-rekan ASN, khususnya yang muda, untuk menerapkan kedua pendekatan ini. Ini penting untuk memastikan kita tidak hanya memenuhi target saat ini, tetapi juga siap menghadapi tantangan di masa depan,” ungkapnya. (idh/adv)
