-- Tuntaskan “Pekerjaan Rumah” Akut
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Pahri Yamsul tak pernah berhenti berkarya. Jebolan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar ini selalu menjawab tuntas setiap amanah yang diberikan pimpinan. Mulai menangani proyek mercusuar hingga menuntaskan “pekerjaan rumah” pemerintah yang dianggap akut. Salah satunya jalan provinsi yang rusak berat. Berkat kegigihan pria sedang sapaan Karaeng Nojeng ini, satu persatu ruas jalan yang menjadi sorotan mampu ditangani.
Di bawah komandonya, derap pengerjaan dan perbaikan jalan di jazirah Tenggara Sulawesi terus dikebut. Meski belum 100 persen, jalan provinsi yang kondisi mantap meningkat signifikan. Kini, 84,11 persen sudah dalam kondisi mulus. Pencapaian ini tidak lepas dari tangan dingin sang arsitek. Atas kerja kerasnya, Kendari Pos dengan bangga menganugerahkan Pahri Yamsul sebagai tokoh birokrat inspiratif Sultra tahun 2024.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sulawesi Tenggara (Sultra) ini berusaha meninggalkan legacy. Jangan heran, ia selalu total dalam menjalankan setiap tugas memimpin Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tahun lalu, Doktor Manajemen Universitas Brawijaya Malang ini menuntaskan target 20 kilometer (km) jalan.
Untuk mengurangi abrasi, Kepala SDA dan Bina Marga Sultra Pahri Yamsul mengalokasi anggaran pembangunan talud. (IST)
“Pada tahun 2024 ini jalan mantap di Sultra akan bertambah sepanjang 19 KM dan Inpres Jalan daerah sepajang 50 KM. Total panjang jalan Sultra sekira 1.076 kilometer (km) yang sudah mantap baru 84,11 persen. Sementara sisanya kurang lebih 160 km, atau lebih dari 15 persen belum mantap,” jelasnya.
Waketum PB Perbasasi ini mengungkapkan infastruktur jalan menjadi titik vital bagi masyarakat. Pasalnya, jalan sebagai penyangga logistik dan konektivitas daerah. Jalan dengan kualitas baik dapat meningkatkan produktivitas utamanya kelancaran dan kemudahan distrbusi logistik.
"Jadi kita sebagai pemerintah itu wajib menghadirkan jalan yang layak untuk dilalui oleh masyarakat. Jika jalan itu rusak maka arus barang jadi tidak lancar sehingga akan berdampak ke masyarakat berupa harga yang akan naik atau inflasi akibat kurang lancarnya pasokan logistik baik itu untuk barang kebutuhan rumah tangga maupun yang lainnya," ujar Kadis SDA dan Bina Marga Sultra ini.
Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra Pahri Yamsul turun lapangan mendampingi PJ Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto. (IST)
Mantan Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra ini menuturkan untuk memantapkan kondisi jalan yang ada di sultra, dibutuhkan anggaran sekitar Rp1 triliun. Karena itu, dengan anggaran yang ada pihaknya akan menuntaskan yang paling prioritas lebih dulu.
"Meskipun tantangan besar, semangat untuk meningkatkan infrastruktur jalan di Sultra tetap tinggi, dan pihaknya berharap dapat mengatasi keterbatasan anggaran yang ada untuk mewujudkan perbaikan yang diperlukan. Bahkan dalam menghadapi situasi ini, kami di Dinas Bina Marga berusaha menghadirkan solusi strategis, termasuk menyusun stok desain bank data sebagai langkah antisipatif," pungkasnya. (b/rah)