Unsultra Terima Penghargaan dari Kemenkumham Sultra

  • Bagikan
Foto bersama Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sultra, Silvester Sili (kiri) dan Rektor Unsultra, Prof. Dr. H. Andi Bahrun, M.Sc., Agric (kanan) saat penyerahan penghargaan. (EWIN ENDANG SAHPUTRI/KENDARI POS)
Foto bersama Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sultra, Silvester Sili (kiri) dan Rektor Unsultra, Prof. Dr. H. Andi Bahrun, M.Sc., Agric (kanan) saat penyerahan penghargaan. (EWIN ENDANG SAHPUTRI/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) mendapatkan penghargaan dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai mitra kerja yang berperan aktif dalam edukasi dan pendaftaran Kekayaan Intelektual di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Rektor Unsultra, Prof. Dr. H. Andi Bahrun, M.Sc., Agric., mengatakan bahwa ia sangat berterima kasih dan bersyukur karena pihak Kemenkumham Sultra memberikan penghargaan atau apresiasi kepada Unsultra. Penghargaan yang diberikan tersebut sangat memotivasi dan mendorong perkembangan dan kemajuan Hak Kekayaan Intelektual di Unsultra. Tentunya penghargaan tersebut merupakan sebuah tanggung jawab untuk terus meningkatkan kinerja terkait dengan Hak Kekayaan Intelektual.

"Namun saya selalu katakan bahwa Unsultra berkinerja dan bekerja tidak selalu mengharapkan penghargaan atau semacamnya. Namun kami sangat berterima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh Kemenkumham Sultra. Kami selalu mendorong bagaimana hak-hak kekayaan intelektual itu dilindungi baik yang diperoleh oleh mahasiswa maupun dosen. Namun yang paling penting adalah bagaimana komersialisasinya, mereknya atau hak cipta patennya itu betul-betul memberikan nilai ekonomi bagi penemunya, investornya, institusi lebih-lebih bagi masyarakat," tuturnya.

Prof Andi Bahrun menjelaskan potensi kekayaan intelektual sebagai motor pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa merupakan salah satu keunggulan kekayaan intelektual. Hasil riset menunjukkan semakin banyak produk-produk kekayaan intelektual di suatu negara maka korelasi pertumbuhan ekonominya menunjukkan hasil positif yang berarti semakin tinggi kekayaan intelektual semakin tinggi pula pertumbuhan ekonominya.

"Penghargaan ini merupakan perwujudan dari komitmen bersama dalam mengembangkan ekosistem kekayaan intelektual di Indonesia yang menjadi sangat kontekstual dengan visi Menuju Indonesia Emas Tahun 2045. Ekosistem kekayaan intelektual sebagai sebuah siklus berkelanjutan melalui sinergi dan kolaborasi pemangku kepentingan terdiri dari elemen-elemen yang saling bergantung satu sama lain sebagai satu kesatuan,” ungkapnya. Mantan Ketua Universitas Terbuka Kendari ini, berharap jumlah paten dan ciptaan dari dosendosen bersama mahasiswa semakin meningkat tiap tahunnya sebagai tanda semakin banyak kreasi dan inovasi yang dilakukan. "Selain itu, kami terus mendorong setiap ciptaan produkproduk agar dapat dikomersialisasikan, sehingga seluruh tim yang terlibat dalam penciptaannya dapat menerima hasil yang lebih baik serta produk tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara lebih luas," harapannya. (win/b)

  • Bagikan

Exit mobile version