KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra kini berdiri dengan bangga sebagai salah satu provinsi dengan perkembangan infrastruktur yang pesat dan tertata. Di balik pencapaian ini, terdapat peran seorang arsitek handal yang menjadi motor penggerak inovasi, yaitu Martin Efendi Patulak, Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Provinsi Sultra.
Perjalanan karirnya dimulai dari posisi yang tampaknya sederhana, namun krusial, yakni sebagai Asisten Teknik Pada Proyek P2P Prov. Sultra tahun 1996-1998. Di posisi ini, dia mampu menunjukkan kemampuan luar biasa dalam merancang dan mengawasi proyek-proyek pembangunan infrastruktur. Dengan latar belakang sebagai arsitek, Martin Efendi Patulak berhasil mengimplementasikan konsep-konsep modern dan berkelanjutan dalam berbagai proyek fasilitas publik.
Kinerjanya yang gemilang tidak luput dari perhatian. Berkat dedikasi dan inovasinya dalam mengembangkan berbagai proyek strategis, Martin Efendi Patulak kemudian dipercaya untuk menduduki posisi eselon II di lingkup Provinsi. Saat ini, di bawah kepemimpinannya, Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami transformasi signifikan. Ia berhasil mengintegrasikan teknologi modern dalam proses perencanaan dan pengawasan, seperti penggunaan sistem informasi geografis (SIG) dan Building Information Modeling (BIM) dalam setiap proyek konstruksi.
Pembangunan kantor gubernur Sultra. (IST)
Dalam setiap langkahnya, Martin Efendi Patulak selalu membawa visi untuk menciptakan tata ruang yang tidak hanya indah, tetapi juga fungsional dan berkelanjutan. Dia percaya bahwa pembangu- nan infrastruktur harus sejalan dengan pelestarian lingkun- gan dan kearifan lokal. Dalam beberapa kesempatan, be- liau menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mewu- judkan pembangu- nan yang inklusif dan merata di selu- ruh wilayah Sulawe- si Tenggara.
Dengan kerja keras dan loyalitas yang tinggi, ia mampu merangkak dari seorang Kepala Seksi Cipta Karya menjadi orang nomor satu di Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra. Karir gemilang yang diperolehnya ini tidak lepas dari kepiawaiannya dalam menerjemahkan arahan pimpinan dan mengimplementasikan visi-misi pembangunan infrastruktur menjadi karya nyata. Mantan Pemimpin Bagian Proyek Peningkatan Prasarana Pemukiman Sultra ini, mengatakan bahwa sebagai orang teknis ke Pekerjaan Umum (PU), tentu dalam mengerjakan pekerjaan, dirinya selalu menanamkan dalam diri bahwa yang akan dihasilkannya akan dimanfaatkan oleh masyarakat. “Mengerjakan pekerjaan itu harus secara profesional. Sehingga semua pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik dan yang paling penting dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Martin Efendi Patulak.
Selain itu, keberhasilan dalam berbagai proyek pembangunan di Sultra juga didukung pengalaman pelatihan. Sehingga keahliannya sudah tidak diragukan lagi. “Untuk pengalaman pelatihan fungsional saya memulainya pada tahun 1995 di Makassar dan mendapat apresiasi Tata Ruang Perdesaan. Selain mengikuti pelatihan di dalam negeri, saya juga mengikuti pelatihan di luar negeri yakni Monash University Melbourne UNISA, Adelaide, Australia terkait District and Provincial Planning tahun 2004,” jelasnya.
Rehabilitasi kolam renang Koni. (IST)
Sementara untuk pelatihan struktural, Martin Efendi Patulak memulai pelatihan struktural itu di tahun 1996 dengan latihan Prajabatan di Kendari. Selanjutnya ia mengikuti Diklatpim Tk. IV / ADUM angkatan VII tahun 2001 di Kendari, Diklatpim Tk. III angkatan III tahun 2015 di Kendari, dan yang terakhir Diklatpim Tk. II Angkatan XII tahun 2018 di Bali.
Meski baru dilantik sebagai Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sultra tahun 2023 lalu, pria kelahiran Jember 26 Juni 1967 ini, telah menapaki karir ASN sejak 28 tahun lalu. Bahkan, sebelumnya dia telah diamani sejumlah jabatan mentereng bikrorasi, seperti Mantan Kadis Perumahan Rakyat, Kawasn Permukiman dan Pertanahan Prov. Sultra, Kadis Sosial Prov Sultra, sehingga tak heran dirinya telah banyak menghasilkan karya yang memberikan pengaruh pada perwajahan daerah dan tentu saja berdampak langsung pada masyarakat.
Pertama, pembangunan 2000 Unit Rumah Semi Permanen di Kabupaten Buton untuk Pengungsi Ambon (Akibat Kerusuhan Sosial), tahun 1999 (Kondisi Darurat). Kedua, Perbaikan Proyek Pengembangan Prasarana Terpadu (P3KT) Sumber Penyedia Air Minum (SPAM) Unaaha yang tidak berfungsi menjadi berfungsi tahun 2003. Ketiga, Penanggung Jawab Revisi desain Jembatan Teluk Kendari tahun 2013. Keempat, Pem- bangunan Kawasan Wisata Pulau Bokori (Event Kejuaraan Bola Volly Pantai Tingkat
Pembangunan mess Pemda Sultra. (IST)
Nasional dan Pertemuan Sultan/Raja Se Asia Tenggara) tahun 2014. “Dan Pemban- gunan kembali 78 rumah ter- bakar akibat kerusuhan Sosial di Kabupaten Buton Desa Gu- nung Jaya, tahun 2019 (Kondisi Darurat),” ucapnya.
Saat ini, pihaknya juga ten- gah mengerjakan beberapa proyek strategis yakni finishing kantor gubernur 8 lantai, kolam renang di Brimob Sultra berka- pasitas 20x50 meter, menyele- saikan kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sultra 4 lantai, kolam renang junior di Koni, ruang makan Badan Pengembangan Sum- ber Daya Manusia (BPSDM). “Sisanya kami mengerjakan beberapa proyek air minum dan sanitasi. Secara keseluru- han progres pembangunan su- dah mencapai 60 persen. Kita menargetkan tahun ini semua pembangunan atau perbaikan tersebut sudah rampung se- mua,” ungkapnya.
Mendukung minat olahraga masyarakat, pihaknya bahkan akan merampungkan pem- bangunan sarana olahraga kolam renang koni. Sementara untuk fasilitas pendukung un- tuk masyarakat lainnya, dirinya juga membangun fasilitas sum- ber air bersih, sanitasi hingga bantuan bak sampah.
Dengan segala pencapaian yang telah diraih, Martin Efendi Patulak tidak berhenti berino- vasi. Beliau terus mendorong perbaikan dan pengemban- gan yang lebih baik, agar Su- lawesi Tenggara bisa menjadi contoh bagi provinsi lain dalam hal penataan ruang dan pembangunan infrastruktur. Komitmennya dalam memajukan Sulawesi Tenggara adalah cerminan dari semangat seorang arsitek visioner yang selalu siap menghadapi tantangan demi masa depan yang lebih baik. (win/b)