KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Kapasitas kader pembangunan manusia (KPM) ditingkatkan dalam upaya membantu pencegahan dan penanganan angka tengkes (stunting) tahun 2024 di Kolaka Timur (Koltim). Langkah tersebut sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk memercepat penurunan angka penderita.
“KPM dibentuk untuk mendampingi Pemerintah Desa dan masyarakat dalam memfasilitasi pencegahan, konvergensi stunting dan melaksanakan beberapa program kegiatan. Ini merupakan kader khusus yang memiliki tugas mulia mencegah stunting dan memberi dampak dalam percepatan penurunan,” harap Sekretaris Kabupaten (Sekab) Koltim, Andi Muh. Iqbal Tongasa, kemarin.
Ia berharap, instansi teknis yang membidangi tengkes terus berupaya meningkatkan sumber daya dan melakukan sosialisasi serta pendampingan pada masyarakat.
“Pemkab Koltim tetap berkewajiban menjamin kebutuhan gizi masyarakat. Kunci pencegahan dan penanganan kasus stunting adalah pada 1.000 hari pertama kelahiran (HPK). Sehingga perhatian kepada ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun, baik melalui intervensi gizi spesifik maupun sensitif perlu terus diupayakan bersama,” tegas Andi Muh. Iqbal Tongasa.
KPM di desa harus lebih meningkatkan kerja sama dengan para kader Posyandu, bidan dan petugas gizi Puskesmas untuk melakukan penelusuran atau penjajakan bayi serta Balita berpotensi stunting. “Semoga kerja Pemkab dan KPM bersama masyarakat, dapat membuahkan hasil maksimal,” tandas Sekab Koltim. (c/kus)