KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Mangrove adalah salah satu habitat penting bagi biota laut dan sebagai penjaga pantai dari abrasi. Sangat memahami dan menyadari hal tersebut secara teoritis, Tim Dosen dan Mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) terjun langsung ke lapangan untuk melakukan sosialisasi sadar lingkungan sekaligus melatih warga Bungkutoko dalam pembibitan mangrove. Kegiatan tersebut sebagai salah satu program utama pada KKN Tematik UHO tahun 2024 di Kelurahan Bungkutoko.
Ketua Tim Dosen Pembimbing Mahasiswa KKN Tematik UHO, Prof. Armid, S.Si., M.Si., M.Sc., D.Sc., mengatakan ekosistem yang menjaga pantai dari abrasi ini sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyambung hidup, mengambil batangnya untuk bahan bangunan dan kayu bakar.
“Sepatutnya mangrove ini harus kita lindungi bersama karena ekosistem ini merupakan rumah untuk beberapa hewan laut ekonomis, termasuk ikan, kepiting dan kerang-kerangan. Kalau rumahnya bagus dan terjaga, ikan-ikan ini akan melimpah, ujung-ujungnya lebih banyak mendatangkan manfaat ekonomi untuk masyarakat, khususnya masyarakat di daerah ini. Inilah yang menjadi salah satu tugas kami para akademisi di UHO untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya hal tersebut,” terangnya.
Prof Armid bersama empat anggota tim Dosen UHO, yakni Dedy Oetama, Fahmiati, La Ode Muhammad Arsal, dan Azwar Sidiq. Kemudian kegiatan tersebut juga melibatkan 15 orang mahasiswa lintas fakultas Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Farmasi (FF), Fakultas Hukum (FH), dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) melakukan workshop dan melatih warga dalam membibitkan mangrove di wilayah Bungkutoko.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (21/8) lalu dilaksanakan di TPS 3R Kelurahan Bungkutoko, dan diikuti oleh perwakilan dari kelompok ibu rumah tangga, unsur pemuda, tokoh masyarakat, serta staf kelurahan Bungkutoko. Menurut Wakil Rektor IV UHO Bidang Kerja Sama Internasional itu, saat ini Bungkutoko menjadi primadona dan banyak dilirik masyarakat untuk berwisata, oleh karenanya alamnya harus tetap terjaga. “Sehingga kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar,” harapnya.
Salah satu anggota Tim Dosen Pendamping, Dedy Oetama, mengungkapkan bahwa mangrove merupakan ekosistem yang mempunyai manfaat Peduli Kerusakan Pantai, KKN Tematik UHO Latih Warga Bungkutoko Membibit Mangrove dari berbagai aspek. Dari aspek fisika-kimia, mangrove berfungsi sebagai penahan abrasi pantai, penahan intrusi (peresapan) air laut, penahan angin dan dapat menurunkan kandungan gas karbondioksida (CO2) di atmosfer serta bahan-bahan pencemar di perairan rawa pantai. Dalam aspek biologi juga berfungsi sebagai tempat berlindung, mencari makan, pemijahan dan asuhan biota laut seperti ikan dan udang serta sumber bahan organik dalam siklus rantai makanan ekosistem mangrove.
“Berbicara dari sisi ekonomi maka mangrove mempunyai peran sebagai tempat kegiatan wisata alam (rekreasi, pendidikan dan penelitian), penghasil tanin untuk pembuatan tinta, plastik, lem, pengawet dan penyamakan kulit, dan juga penghasil bahan obat-obatan. Dari sisi ekonomi inilah yang banyak masyarakat tidak sadar betapa berartinya keberadaan mangrove. Padahal mangrove itu kan sejatinya dapat menjadi sumber mata pencaharian masyarakat nelayan tangkap dan petambak” beber Dedy, yang juga merupakan dosen pengajar di FPIK UHO.
Materi pelatihan dibawakan langsung La Ode Muhammad Arsal dan Azwar Sidiq, fua anggota tim dosen UHO yang memiliki kompetensi dalam bidang pembibitan mangrove. Selama pelatihan masyarakat dilatih untuk dapat melakukan pembibitan mangrove secara mandiri, mulai dari proses pengisian media tanah ke dalam polybag, teknik memilih buah mangrove yang sudah siap tanam, sampai dengan teknik penanaman dan perawatan pasca tanam.
Yusri Nandar, Lurah Bungkutoko, menyambut gembira kegiatan pelatihan pembibitan mangrove ini yang diadakan tim dosen dan mahasiswa KKN Tematik dari UHO. “Kelurahan Bungkutoko sejak beberapa tahun terakhir ini dijadikan lokasi pelaksanaan KKN Tematik oleh tim dosen dari UHO. Alhamdulillah tahun ini kami mendapat kesempatan lagi untuk berkolaborasi dengan UHO dalam pengembangan kapasitas masyarakat Bungkutoko. Saya pikir ini kegiatan yang perlu didukung oleh seluruh masyarakat sini, karena kami memang sejak dulu belum tahu cara membibitkan mangrove yang baik dan benar,” kata Yusri. (rls/win).