KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kisah inspiratif, H.Subhan ST sebelum memimpin Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari periode 2014-2019 ternyata banyak menyisakan pengalaman hidup yang begitu sulit dilupakan. Kisah getir pernah menggelayut dalam jejak langkah kehidupan politisi PKS itu.
Saat kecil, sekolah sembari berdagang dilakoni Subhan. Pada tahun 1982, H.Subhan masuk mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Lakudo (kini masuk di wilayah administrasi Kabupaten Buton Tengah). Ia berbakti pada orang tuanya dengan membantu berdagang di kampungnya.
“Pada saat itu saya membagi waktu antara sekolah dan berjualan sembako dan pakaian di pasar. Saya bersama orang tua mengantar dagangan pagi-pagi dan setelah itu berangkat ke sekolah. Ini yang saya lakukan setiap hari kala itu,” kata Subhan, Senin (26/8/2024).
Tamat sekolah dasar, Subhan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Gu tahun 1987 hingga tahun 1990. Kemudian meninggalkan kampung halaman untuk melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 2 Raha atau STM Raha.
Kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar memilih Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik pada tahun 1993 sampai tahun 2000.
Setelah lulus kuliah, ia memberanikan diri mengadu nasib diperantauan di Provinsi Kepulauan Riau tepatnya di Kota Batam pada tahun 2001.
Keberanian Subhan mengadu nasib di daerah lain tidak bertahan lama, dan memilih kembali di Buton untuk bekerja sebagai pegawai honorer di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), tepatnya sebagai operator mesin, namun pekerjaan itu tak bertahan lama sehingga dirinya lebih memilih keluar.
Saat keluar menjadi pegawai honor PDAM, ia dinilai telah mengambil langkah salah, karena keputusannya menjadi perdebatan keluarga. Setelah menjelaskan semuanya akhirnya keluarga dapat menerima keputusan tersebut.
“Orang tua saya itu menangis ketika mengetahui saya memilih untuk mundur sebagai pegawai PDAM, karena menilai capeknya saya kuliah ketika dapat pekerjaan jadi pegawai malah memilih keluar,” jelasnya. Seiring perjalanan waktu, pada tahun 2003 ia pun melepas masa lajang dan menikahi Hj Sumiati. Setelah itu, ia memilih masuk Kendari dan melanjutkan usahanya berdagang sampai tahun 2014.
Kurang lebih 11 tahun menjadi pedagang, akhirnya Subhan terjun di dunia politik dan mencalonkan diri sebagai keterwakilan pedagang dengan maju pada Pemilihan Calon Legislatif (Pilcaleg) di Kota Kendari pada tahun 2014-2019 melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Saya sempat ragu, tapi karena restu keluarga dan dukungan masyarakat untuk berjuang dengan niat menjadi keterwakilan masyarakat kita terpilih menjadi anggota dewan dengan memperoleh 1.812 suara Dapil Kadia-Wuawua,” jelasnya.
Selama menjadi anggota DPRD pada periode 2014-2019 telah berhasil menyelesaikan aspirasi masyarakat di Dapilnya. Mulai dari pengaspalan jalan, drainase, lampu jalan, paving block dan masih banyak lagi.
Setelah lima tahun menjadi wakil rakyat, Subhan kembali mencalonkan diri menjadi anggota dewan pada Pilcaleg 2019-2024 melalui partai yang sama dan terpilih kembali dengan memperoleh 1.228 suara. Bukan hanya di periode itu, di periode 2024-2029 H.Subhan kembali terpilih menjadi legislator Kota Kendari dengan raihan 3.488 suara.
“Alhamdulillah kita kembali terpilih menjadi anggota dewan yang diamanahkan menjadi Ketua DPRD. Saya pribadi dengan keluarga sangat bersyukur dengan amanah yang diberikan ini,” ucapnya.
“Jadi selama kita di DPRD terusberkolaborasi dengan pemerintah agar bisa menyelesaikan aspirasi masyarakat seperti, drainase, lampu jalan, perbaikan dan pengaspalan jalan, penanganan banjir, paving block, persoalan pasar dan masih banyak lagi,” pungkasnya. (ags/b)