KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Dinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengupayakan destinasi wisata daerah dikenal masyarakat luas. Saat ini Dispar dikomandoi H.Belli Tombili tengah fokus mempromosikan tujuh kawasan destinasi wisata di Bumi Anoa.
Ketujuh kawasan tersebut yakni koridor Wisata Teluk Kendari-Toronipa-Labengki,
Benteng Keraton Wolio-Lambusango, Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Pulau Padamarang, Kawasan Karts Pulau Muna, Kawasan Karts Matarombeo dan Kawasan Mangrove Buton Utara.
Kepala Dispar Sultra.Belli Tombili mengatakan tujuh kawasan wisata ini membutuhkan promosi serius untuk memperkenalkan keunggulan dan kekhasan masing-masing destinasi.
“Teman-teman di Dispar saat ini aktif ke Desa Wisata. Tercatat ada sebanyak 325 desa wisata. Kami memberikan bimbingan dan pendampingan agar desa nya menjadi tempat wisata berkualitas,” ungkap Belli, kemarin.
Belli yakin jika desa wisata dikelola dengan baik, akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di desa sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. “Kita dorong di desa ada pariwisata berbasis komunitas sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat ekonomi-nya,” tambahnya.
Menurut Belli, pengelolan desa wisata utamanya yang masuk destinasi wisata prioritas bisa berkiblat pada pengelolaan desa wisata yang ada diluar negeri. Ia mencontohkan, tempat wisata diluar negeri awalnya hanya berusaha Small Village.
Akan tetapi karena pengelolaannya dilakukan secara profesional dengan menonjolkan berbagai potensi yang menjadi daya tarik membuat wisatawan terus berkunjung di kawasan tersebut. “(Wisata Luar Negeri) membuat orang tertarik berkunjung di sana,” kata Belli.
Sebagai upaya mempromosikan seven wonder (tujuh destinasi wisata unggulan), pihaknya bekerjasama dengan asosiasi travel agen menghadirkan paket wisata.
“Kami ingin orang yang berkunjung di Sulawesi Tenggara bisa membeli paket wisata, misalnya paket liburan seminggu atau paket wisata lima hari empat malam. Itu kita lagi siapkan,” ungkap Belli.
Mantan Plt Bupati Kolaka Timur (Koltim) ini menargetkan sebanyak 20 paket wisata dihadirkan untuk wisatawan. Puluhan paket wisata itu sasarannya Pulau Buton dan Pulau Muna.
“Kita fokus untuk membangun pariwisata daerah. Terutama di Pulau Muna. Kalau di Wakatobi itu sudah banyak pilihan paket wisatanya. Begitu juga di Pulau Labengki. Khusus Pulau Labengki kita juga dorong ada variasi paket sehingga terdapat beberapa pilihan alternatif wisatawan,” kata Belli.
Ia berharap gubernur terpilih selanjutnya menjadikan pariwisata masuk dalam program prioritasnya. Artinya, apa yang dirintis gubernur sebelumnya bisa berkelanjutan
Untuk mengerti Pariwisata, maka harus menjadi turis. Hal itu agar pembenahan sarana dapat dilakukan dengan melihat tempat wisata terutama di luar negeri. “Pengalaman mengunjungi tempat wisata kelas dunia supaya kita bisa buat perbandingan oh ini yang harus dibenahi,” tambahnya.
Di sisi lain, pihaknya juga mendorong peningkatan infrastruktur kepariwisataan yang meliputi penyediaan homestay, hotel resort, termasuk toko ole-ole untuk wisatawan. Yang tak kalah penting juga kata beli, upaya promosi kepariwisataan daerah ini juga didukung oleh semua pihak termasuk masyarakat dan juga aparatur negara.
“Untuk mengerti tentang pariwisata, maka kita memang harus menjadi turis. Ini jadi pengalaman saya ketika mengunjungi beberapa destinasi wisata kelas dunia diluar negeri. Itu yang saya bayangkan bagaimana nanti suasananya sama ketika orang lain berkunjung di Sultra,” ungkap Belli.
“Nah oleh karena itu, ASN kita menjadi yang terdepan dalam mempromosikan tempat wisata di Sultra. Bisa melalui konten. Kalau belum bisa bikin vidio ya minimal adalah foto yang dipasang di media sosial masing-masing,” pungkasnya. (b/ags)