Perinringi:Ironi Jika Ada Warga Miskin Ekstrem di Busel

  • Bagikan
Pj Bupati Buton Selatan Parinringi saat memimpin Rapat koordinasi pemerintah desa dan kelurahan dalam rangka penanganan miskin ekstrim inflasi dan stunting beberapa waktu lalu di gedung Lamaindo, Batauga.(ist)
Pj Bupati Buton Selatan Parinringi saat memimpin Rapat koordinasi pemerintah desa dan kelurahan dalam rangka penanganan miskin ekstrim inflasi dan stunting beberapa waktu lalu di gedung Lamaindo, Batauga.(ist)

KRNDARIPOS.CO.ID - Pj. Bupati Buton Selatan Parinringi sangat mengagumi potensi daerah yang dipimpinnya. Busel memiliki kekayaan perikanan yang melimpah, lahan pertanian yang luas dan subur. Dengan potensi itu, Parinringi menyebut adalah sebuah keadaan yang ironi jika di Buton Selatan ada keluarga yang tergolong miskin ekstrem.

“Saya sudah keliling di beberapa kecamatan, gak ada tuh keluarga yang kesulitan makan seharihari. Kecuali memang soal kebutungan papan, masih ada yang belum punya rumah, tapi kalau sumber makanan, orang gak punya uang pun tetap akan bisa berusaha untuk makan,” katanya saat memimpin Rapat koordinasi pemerintah desa dan kelurahan dalam rangka penanganan miskin ekstrim inflasi dan stunting beberapa waktu lalu di gedung Lamaindo, Batauga.

Untuk mengatasi kemiskinan di daerahnya, Parinringi mengajak seluruh kepala desa dan lurah sebagai garda terdepan untuk pendataan warga, agar selalu melakukan evaluasi berkala terhadap kondisi warganya.

“Itu kan ada DD 25 persen yang diperuntukan buat warga miskin. Itu dievaluasi terus. Setelah dikasih bantuan, apa ada kemajuan atau gimana. Dari data statistik kita ada 6.011 jiwa yang miskin dari total 111 ribu jiwa, masih cukup besar. Ini benarbenar kita harus seriusi,” katanya.

Sementara untuk urusan stunting, Parinringi menyebutnya sebagai PR besar bagi Pemkab Busel saat ini. Angkanya disebut masih cukup tinggi yakni 22 persen dari jumlah balita di Bumi Gajah Madha itu. “Saya liat progresnya cukup baik, dari 45 persen di tahun 2021, lalu 22 persen per Juni 2024, tapi kita harus kerja keras lagi karena target nasional 14 persen,” katanya. Menurut Parinringi, harus ada upaya ekstra atau terobosan baru untuk menggenjot capaian penurunan stunting itu. Makanya Ia menginisiasi pemberian award bagi mereka yang sukses dapam program itu.

“Kita intervensi dari skala terkecil dulu yaitu di desanya. Kalau semua desa fokus membereskan stunting di wilayahnya, saya pikir akan cepat kita turunkan angka stunting ini. Saya tantang kades, camat dan kepala puskesmas. Kalau zero stunting di wilayahnya saya berangkatkan umroh,” janjinya. (lyn/b)

  • Bagikan

Exit mobile version