Meningkatkan Kapasitas SDM dan Riset Kekarantinaan

  • Bagikan
Rektor UHO Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si.,M.Si.M.Sc (kanan) dan Kepala Barantin Dr. Sahat Manaor Panggabean (kiri) saat penandatanganan nota kesepahaman di aula Fakultas Pertanian UHO, baru-baru ini.
Rektor UHO Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si.,M.Si.M.Sc (kanan) dan Kepala Barantin Dr. Sahat Manaor Panggabean (kiri) saat penandatanganan nota kesepahaman di aula Fakultas Pertanian UHO, baru-baru ini.

-- UHO dan Barantin Jalin Kerja Sama

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si.,M.Si.M.Sc terus bergerak membangun kerja sama dengan berbagai lembaga untuk kemajuan universitas. Baru-baru ini, UHO menjalin kerja sama dengan Badan Karantina Indonesia (Baratin). Kerja sama itu untuk peningkatan kompetensi dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan riset tentang kekarantinaan.

Kepala Barantin, Dr.Sahat Manaor Panggabean menyampaikan peningkatan kompetensi dan kapasitas SDM menjadi kunci utama bagi lembaga yang dipimpinnya. Untuk itu, Barantin menjalin kerja sama dengan UHO, khususnya untuk peningkatan SDM Barantin di Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Sebaliknya, keberadaan Barantin yang memiliki otoritas di border (perbatasan) dapat dimanfaatkan civitas akademika UHO untuk saling bertukar wawasan, ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di bidang kekarantinaan,” kata Sahat saat penandataganan nota kesepahaman di aula Fakultas Pertanian UHO, baru-baru ini.

Nota kesepahaman ini menjadi landasan untuk lebih meningkatkan dan mempererat hubungan kerja sama, koordinasi dan komunikasi yang selama ini telah berjalan dengan sangat baik. Terutama dalam hal pengembangan karantina, pendidikan, riset dan teknologi.

Menurut Sahat, Barantin membutuhkan kolaborasi dengan perguruan tinggi dalam tindakan karantina berdasarkan data ilmiah. Sebab, data ilmiah yang dimiliki akan mensejajarkan Barantin dengan otoritas karantina di negara lain.

Selain itu, data ilmiah juga menjadi ‘economic tools’ yang akan mendorong kelancaran ekspor produk, hewan, ikan, dan tumbuhan.

“Dalam hal ekspor, negara tujuan akan meminta jaminan kesehatan produk dari Barantin. Berdasar data ilmiah yang dihasilkan dari kerja sama ini akan menguatkan jaminan yang diberikan,” jelas Sahat.

Adapun ruang lingkup kerja sama ini yaitu pertukaran data atau informasi, koordinasi dan sinkronisasi program, peningkatan kapasitas, dukungan sumber daya manusia, pemanfaatan sarana dan prasarana. Selain itu, penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan rekacipta, pengabdian kepada masyarakat dan kerja sama lainnya. “Saya berharap, kerja sama ini mampu menciptakan SDM yang berkualitas serta memperkaya wawasan kedua belah pihak di bidang karantina,” ucap Sahat.

Sementara itu, Rektor UHO Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si.,M.Si.M.Sc mengapresiasi sinergisitas dalam pengembangan SDM Barantin di Sultra, dan pengembangan Iptek. “Saya berharap kerja sama ini akan memberikan implikasi pada masyarakat sekitar melalui sumber daya yang dimiliki Barantin,” ujarnya.

Rektor Prof. Zamrun menuturkan kerja sama UHO dan Barantin sangat istimewa, karena bertepatan momentum Dies Natalis ke-43 UHO. “Pada intinya karena semua harus berdasarkan by data. Untuk itu kami akan membackup semua, baik oleh mahasiswa maupun dosen yang akan melakukan riset dan penelitian,”

Rektor UHO 2 periode itu menambahkan, kerja sama UHO dan Barantin bertujuan untuk menjamin kepastian kualitas barang yang akan diekspor. Misalnya hewan ternak, hasil pertanian hingga perikanan. (win/b)

  • Bagikan