Wanita Tangguh, “Nakhoda” PKK Sultra

  • Bagikan
Ketua TP PKK Sultra, Dra.Hj.Wa Ode Munanah Asrun Lio (5 dari kanan) saat sosialisasi pencegahan stunting dan isu aktual lainnya di Kec.Siotapina, Kab.Buton.
Ketua TP PKK Sultra, Dra.Hj.Wa Ode Munanah Asrun Lio (5 dari kanan) saat sosialisasi pencegahan stunting dan isu aktual lainnya di Kec.Siotapina, Kab.Buton.

-- Berkontribusi dalam Pembangunan Daerah

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Sulawesi Tenggara (TP PKK Sultra) tak henti berkarya. Peranan perempuan benarbenar diimplementasikan PKK Provinsi Sultra dalam nakhoda ketuanya, Dra. Hj. Wa Ode Munanah Asrun Lio.

PKK Sultra tidak hanya menunaikan program kerja dari TP PKK pusat, tetapi juga berinovasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan lokal dan tantangan yang dihadapi masyarakat Sultra saat ini. Semua itu dipersembahkan sebagai bentuk kontribusi PKK Sultra dalam pembangunan daerah. Terutama dalam memperkuat ketahanan pangan, mengatasi inflasi, menekan angka stunting.

Ketua TP PKK Sultra Dra.Hj.Wa Ode Munanah Asrun Lio (2 dari kiri) mendampingi sang suami, Sekda Sultra Asrun Lio (kiri) saat menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya 30 tahun.

PKK Sultra mengambil langkah strategis dengan melibatkan pengurus PKK dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) sebagai garda terdepan dalam mendukung pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Ketua TP PKK Sultra sekaligus Ketua DWP Sultra, Hj. Wa Ode Munanah Asrun Lio, mengungkapkan pihaknya fokus pada pemberdayaan perempuan, ibu rumah tangga, dan anggota DWP dalam upaya menghadapi tantangan ekonomi yang seringkali mempengaruhi kestabilan keluarga.

Kebersamaan Ketua TP PKK Sultra Dra. Hj.Wa Ode Munanah Asrun Lio (kiri) bersama suami, Sekda Sultra Asrun Lio (tengah) dan salah satu putrinya.

"Program yang kami laksanakan sejalan dengan program pemerintah, terutama penanganan inflasi dan stunting. Kami meyakinkan kaum ibu bahwa tidak perlu khawatir dengan kenaikan harga pangan terutama beras. Sebab, Sultra memiliki kekayaan pangan lokal seperti sagu, jagung, dan ubi (singkong) yang sering dikonsumsi masyarakat kita," ujar Hj. Munanah Asrun Lio, Selasa (20/8/2024).

Istri Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra Asrun Lio itu menjelaskan sagu diolah menjadi Sinonggi dalam masyarakat Tolaki. Jagung olahan menjadi makanan khas di Muna, seperti kambuse (biji jagung olahan dengan cara direbus), katumbu (sejenis penganan). Singkong bagi masyarakat Buton diolah menjadi kasuami (parutan singkong yang dikukus).

PKK Sultra berinovasi dengan mengemas pangan lokal tersebut agar lebih menarik sesuai selera generasi muda saat ini. "Misalnya, kasuami divariasi dengan tambahan kacang atau bahan lain sehingga tampilannya lebih modern. Hal ini kami lakukan melalui berbagai lomba pangan lokal non-beras yang melibatkan seluruh kabupaten/kota di Sultra," jelas Wa Ode Munanah Asrun Lio.

Dalam ikhtiar menekan angka stunting di Sultra, Wa Ode Munanah Asrun Lio bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Sultra melalui program B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman). Kerja sama itu bertujuan meningkatkan gizi anak-anak dengan memanfaatkan pangan lokal.

"Kami mengajarkan ibu-ibu di desadesa untuk memanfaatkan pangan lokal dan meningkatkan konsumsi ikan bagi anak-anak mereka. Jika asupan gizi seimbang, anak-anak kita akan terhindar dari stunting," ungkap Wa Ode Munanah Asrun Lio.

Program ini difokuskan pada pembinaan stunting di desa Sampuabalo, Kabupaten Buton, dan Kecamatan Wangi-wangi Selatan di Wakatobi. Selain itu, PKK Sultra juga melaksanakan program penanaman cabai dan berbuah penghargaan dari TP PKK pusat karena dinilai sukses karena area penanaman cabai terluas yang melibatkan Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra serta Lapas.

Selain program kerja tersebut, Wa Ode Munanah Asrun Lio menggerakkan PKK Sultra aktif dalam kegiatan sosial seperti sunatan massal dan bakti sosial lainnya. PKK Sultra juga merangkai jalinan harmoni dengan mengunjungi TP PKK kabupaten/ kota.

"Kami selalu menanamkan bahwa kita semua adalah satu keluarga. Kebersamaan ini penting agar tidak ada jarak antara pimpinan dan bawahan, sehingga semangat kerja seluruh anggota PKK tetap terjaga," ungkap Wa Ode Munanah Asrun Lio.

PKK Sultra juga aktif mempromosikan wisata lokal, menanamkan semangat kerja, dan memastikan setiap program yang dilaksanakan dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Bagi Wa Ode Munanah Asrun Lio, tugas sebagai istri pejabat bukan hanya tentang status, tetapi juga tentang tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan baik.

Realisasi program kerja tersebut, PKK Sultra menunjukkan peran perempuan dalam pembangunan tidak dapat dipandang sebelah mata. Dengan dedikasi dan inovasi, mereka berkontribusi dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat dan mendukung programprogram pemerintah, khususnya dalam menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi daerah ini. (rah/b)

  • Bagikan

Exit mobile version