Dari 600 ribu CASN yang akan direkrut secara nasional, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) dapat jatah 7.165 formasi. Formasi CASN includ Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sultra, Zanuriah membenarkan Pemprov Sultra dapat jatah/kuota CASN sebanyak 7.615 formasi. Rinciannya, sebanyak 1.627 kuota CPNS dan 5.988 kuota PPPK.
"Total 1.627 kuota untuk CPNS. Rinciannya, tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 442 formasi, tenaga guru 118 formasi dan tenaga teknis 1.067 formasi. Sementara, dari 5.988 kuota PPPK, rinciannya tenaga guru 981 formasi, tenaga kesehatan 702 formasi dan jabatan teknis 4.305 formasi," beber Zanuriah.
Jelang dibukanya seleksi CPNS, Zanuriah mengimbau calon peserta tidak meremehkan proses seleksi. Sebab, seleksi CPNS dan PPPK bukanlah formalitas belaka, tapi sangat mementingkan mutu, kualifikasi pendidikan yang sesuai, dan kompetensi para pelamar.
Dirinya sangat berharap, peserta bisa belajar dengan serius, untuk memenuhi passing grade yang telah ditentukan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas). "Itu harapan kita," ujarnya.
Lebih jauh Zanuriah menjelaskan, disetujuinya kuota ini, diharapkan ada peningkatan kualitas pelayanan publik di Sultra. Tenaga kerja baru yang direkrut melalui CPNS dan PPPK, harus mampu memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai sektor. Termasuk pendidikan, kesehatan, dan bidang teknis lainnya.
"Kami ingin memastikan, setiap pegawai yang direkrut benar-benar siap dan mampu menjalankan tugas dengan baik. Demi kemajuan Sultra,” harapnya.
Proses seleksi CPNS dan PPPK selalu menjadi tantangan tersendiri bagi calon peserta. Selain harus bersaing dengan ribuan pelamar lainnya, mereka juga harus memenuhi standar kompetensi yang ketat.
"Namanya seleksi tentu tidak mudah. Tapi paling tidak, dibukanya pendaftaran CPNS ini membuka ruang bagi semua anak bangsa yang memenuhi syarat untuk berkompetisi secara sehat menjadi ASN," imbuhnya.
REKRUTMEN ASN PEMPROV SULTRA 2024
