KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Upaya untuk menurunkan angka tengkes (stunting) dan kemiskinan ekstrem, terus diupayakan Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau. Dua persoalan tersebut harus ditangani dengan baik untuk mewujudkan tujuan pembangunan daerah.
“Penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem itu beririsan. Berbagai penanganan stunting seperti pemberian intervensi gizi akan memberikan pengaruh besar dalam pengurangan kemiskinan. Sebaliknya, penanganan kemiskinan ekstrem dengan intervensi ekonomi, sosial dan lingkungan juga akan memengaruhi angka stunting. Oleh karena itu, penanganan keduanya harus secara simultan, terutama koordinasi dan intervensi di lapangan harus betul-betul tepat sasaran,” jelas Pj Sekretaris Kota (Sekot) Baubau, La Ode Fasikin, kemarin.
Menurutnya, kinerja percepatan penurunan tengkes secara nasional, ditunjukkan oleh adanya keberhasilan cakupan kunjungan dan pemantauan tumbuh kembang Balita di Posyandu.
“Selama ini 75 persen. Namun saat intervensi serentak pada Juni lalu, mencapai target nasional di atas 95 persen dengan cakupan Balita stunting sebesar sembilan persen. Kinerja ini perlu dipertahankan, sehingga jumlah Balita stunting di Baubau dapat terpantau dan terintervensi dengan tepat sasaran,” sambung Fasikin.
Begitu juga dengan aspek penghapusan kemiskinan ekstrem, sudah memerlihatkan kinerja menggembirakan. Angkanya sebesar 0,73 persen dibanding tahun 2023 sebanyak 1,57 persen. Perhatian dan kerja sama di lingkup kelurahan perlu dipertahankan agar pada akhir tahun 2024 nanti, setelah survei sosial ekonomi nasional, angka kemiskinan ekstrem mencapai 0 persen.
“Pemkot Baubau memberi apresiasi kepada Pemerintah Kelurahan dengan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan terbaik melalui pemberian penanggulangan kemiskinan ekstrem award tahun 2024, juga penurunan stunting award tahun 2024,” pungkas Fasikin. (c/lyn)