KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Riset dan inovasi seolah tak terpisahkan di era digital. Tak heran, Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun swasta menciptakan inovasi dan produk unggulan. Saat ini, BRIDA tengah mengupayakan Kopi Tolaki terdaftar dalam Indikasi Geografis (IG).
Kepala Brida Sultra, Hj. Isma mengatakan, pendaftaran produk Kopi Tolaki sangat penting dalam rangka meningkatkan jumlah kekayaan intelektual daerah.
"Pendaftaran kedalam Indikasi Geografis wajib untuk menjamin kualitas produk kita juga menjadi syarat menembus pasar internasional," ungkap Hj. Isma, kemarin.
Mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sultra ini tak menampik jika Sultra memiliki potensi dan sumber daya alam (SDA) yang bisa tercover dalam IG.
Hanya saja, saat ini baru terdapat dua komoditas yang memiliki Indikasi Geografis yakni Teri Buton Tengah dan Mete Muna.
"Jumlah produk daerah yang terdaftar dalam Indikasi Geografis masih sedikit. Dalam waktu dekat ini kami fasilitasi KOPI Tolaki dari Konawe Selatan mendapatkan IG dari BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional)," ungkap Hj Isma.
Guna mendorong produk daerah mendapatkan IG, pihaknya bakal memasifkan sosialisasi kepada masyarakat khususnya para pelaku usaha didaerah agar mereka sadar untuk mendaftarkan produknya.
"Rencananya mulai tahun depan (2025) saya sudah merencanakan penganggaran untuk sosialisasi tentang Indikasi Geografis (IG) agar mereka mendapatkan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM)," pungkasnya. (c/ags)