KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari satusatunya perguruan tinggi keagamaan yang berstatus negeri di Sulawesi Tenggara (Sultra). Saban tahun jumlah calon mahasiswa baru (Camaba) terus meningkat. Umumnya camaba memilih 10 prodi primadona.
Mereka berkompetisi masuk IAIN Kendari melalui 3 jalur, yaitu jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN PTKIN), jalur Ujian Masuk PTKIN), dan Jalur Mandiri.
Faktor lain meningkatnya peminat di IAIN Kendari adalah biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang relatif lebih murah berkisar antara Rp400 ribu hingga Rp2,4 juta, tanpa uang pangkal.
Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag mengatakan terdapat 10 program studi (Prodi) yang paling banyak diminati oleh camaba setiap tahunnya, yaitu Hukum Tata Negara, Ilmu Alquran dan Tafsir, Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah, dan Manajemen Bisnis Syariah.
Selain itu Prodi Pendidikan Agama Islam, Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. “10 prodi ini paling diminati karena sangat dibutuhkan sesuai minat mahasiswa. Prodi Hukum Tatanegara, misalnya mahasiswa atau lulusannya mampu menyikapi dan menganalisis persoalan politik dan ketatanegaraan seperti Pilpres, Pilkada, Pemilu Legislatif, pemilihan kepala desa (Pilkades) dan sebagainya. Di samping itu, alumninya banyak terserap di pemerintah daerah, pengadilan, kejaksaan, dan kepolisian,” ujar Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Husain Insawan, Selasa (13/8/2024).
Sedangkan Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir sangat diminati karena saat ini banyak pondok-pondok tahfidz, sekaligus untuk menjawab kekhawatiran orang tua agar anakanaknya belajar Alquran dengan sebaik-baiknya. “Demikian pula sekolah dan madrasah amat membutuhkan guruguru Alquran dan Tafsir,” tutur Rektor Prof. Husain Insawan.
Kemudian Prodi Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah, dan Manajemen Bisnis Syariah amat diminati pula karena saat ini sedang tren perangkat dan lembaga ekonomi syariah di Indonesia, baik bank maupun non bank yang membutuhkan tenaga yang sangat banyak, sehingga lulusannya amat dinantikan.
Sementara itu, prodi Pendidikan Agama Islam, Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Pendidikan Islam Anak Usia Dini, dan Pendidikan Bahasa Inggris diminati karena jumlah guru masih sangat kurang. “Terutama di daerah terpencil sehingga prodi-prodi keguruan menjadi tujuan calon mahasiswa,” kata Rektor Prof.Husain Insawan.
Ia meluruskan informasi yang berkembang bahwa masuk IAIN Kendari harus fasih membaca dan menulis Alquran. Informasi ini tidak sepenuhnya benar karena masih banyak juga calon mahasiswa baru yang belum bisa membaca dan menulis Alquran. Oleh karena itu, IAIN Kendari mengantisipasinya dengan menyiapkan Rumah Quran Mahasiswa (RQM) di setiap fakultas, ditambah lagi Ma’had Al-Jami’ah.
Kedua lembaga ini intens melakukan pembinaan dan perbaikan bacaan Alquran kepada para mahasiswa sampai fasih dan lancar, sehingga semua mahasiswa yang lulus dari IAIN Kendari dipastikan telah mampu membaca Alquran secara baik.
Rektor Prof.Husain Insawan juga menepis informasi yang berkembang bahwa jika sudah mendaftar jalur SNBP dan SNBT di Kemendikbud Ristek, maka tidak diperbolehkan lagi mendaftar di jalur SPANPTKIN dan UM- PTKIN milik Kemenag RI.
“Informasi ini dipandang tidak valid. Jadi calon mahasiswa dapat mendaftarkan diri pada jalur SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN, meski sudah mendaftar jalur SNPMB dan SNBT karena dikelola oleh kementerian, kepanitiaan, dan fasilitas server yang berbeda,” jelas Rektor Prof. Husain Insawan.
Ia menambahkan, IAIN Kendari menyiapkan beragam beasiswa, mulai beasiswa KIP Kuliah, beasiswa prestasi, beasiswa Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN, beasiswa Bank Indonesia, dan beasiswa Dasar-dasar Keislaman.
Selain itu beasiswa Tahfiz, Beasiswa Bank Syariah Indonesia (BSI), bantuan pendidikan dari Pemprov Sultra, Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan, Konawe Utara, Wakatobi, Kolaka Timur, dan Kota Kendari. (win/b)