KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Dalam rangka pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Muna menggelar fokus group diskusi (FGD).
Pelaksana tugas harian (Plh) Ketua KPU Muna, La Tasman mengatakan tahapan pemungutan suara Bupati dan Wakil Bupati Muna tinggal 108 hari lagi. Sehingga penting sesuai dengan yang ditetapkan konstitusi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 dalam rangka mengoptimalkan, mengefisienkan dan mengefektifkan proses pelaksanaan tahapan Pilkada.
“Sebagai penyelenggara Pilkada, KPU harus melakukan langkah-langkah efisien dalam proses pelaksanaan semua tahapan. Termasuk perumusan kajian tagline pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Muna tahun 2024. Tagline ini sangat penting dalam rangka pelaksanakan tahapan Pilkada,” kata La Tasman, Senin (12/8).
Koordinator Divisi (Kordiv) Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia KPU Muna itu menambahkan, tagline ini penting dalam rangka mendorong partisipasi pemilih serta menjadi langkah-langkah dalam proses demokrasi pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Muna tahun 2024. Diharapkan, tagline yang dilahirkan menjadi sebuah karakter dalam rangka melaksanakan proses Pikada Muna.
“Kami berharap, pada proses perumusan kajian tagline dapat melahirkan tagline yang dapat menjadi jargon serta menjadi panduan khususnya bagi teknis penyelenggara Pilkada. Dalam perumusan tagline yang dihasilkan wajib berbeda dan terjauhkan dengan tagline peserta Pilkada.
“Sehingga perumusam tagline wajib tersaring oleh kita, agar yang dihasilkan sangat bertepatan prinsip, asas serta tujuan kita sebagi penyelenggara Pemilu dan Pilkada,” tambahnya.
Sementara itu, Kasubag Parmas KPU Muna, Andi Arwin menerangkan tagline Pilkada wajib melalui kajian yakni FGD. Tujuannya, sebagai ruang bertukar pikiran dari berbagai unsur demi melahirkan tagline sebagai simbol dan jargon KPU dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Muna tahun 2024.
“Dengan harapan, adanya kesamaan cara pandang dalam menciptakan pemilihan yang damai, bermartabat dan terintegritas. Serta menjunjung tinggi kearifan budaya lokal dan tatanan kehidupan bermasyarakat,” pungkasnya. (deh/b)
