KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Angka kasus Stunting di Kabupaten Buton masih perlu diturunkan untuk mencapai target nasional. Saat ini tercatat prevelensi stunting di Buton sebesar 16,79 persen. Artinya ada 100 anak usia 1-2 tahun di Buton, 16 di antaranya berisiko stunting. Untuk itu, La Haruna berkomitmen untuk kebut penurunan stunting di Buton agar mencapai target nasional 14 persen tahun 2024.
Akhir pekan lalu, La Haruna kembali memimpin rapat koordinasi percepatan penurunan stunting dengan mengumpulkan seluruh stekholder terkait. La Haruna tak henti mengajak semuanya untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergi agar cita-cita bersama menurunkan stunting bisa terwujud.
“Kita harus berkerja lebih keras lagi, sosialisasi lebih intens lagi, intervensi lebih masif lagi. Beberapa bulan terakhir angka kunjungan ke posyandu terus meningkat, artinya kesadaran masyarakat kita sudah semakin baik. Jangan kendor, terus semangat,” kata La Haruna.
Lanjut dia, arah dan kebijakan pelaksanaan kegiatan percepatan penurunan stunting dilaksanakan melalui tiga pendekatan yakni intervensi gizi, pendekatan multi sektor dan pendekatan berbasis keluarga berisiko stunting. “Semua kita terus lakukan, semoga ikhtiar ini membuahkan hasil terbaik,” lanjutnya.
Selain memberikan motivasi dalam kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dalam rangka kampanye percepatan penurunan Stunting, Kepala Dinas Perkebunan dan Holtikultura itu juga menyerahkan bantuan sosial lintas sektor terkait dan pencanangan kampung keluarga berkualitas tingkat Kabupaten Buton.
Serangkaian dengan acara itu, Pj. Bupati juga melaunching bantuan pangan pemerintah (BPP) tahap III tahun 2024.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buton La Lodi menyebut bantuan pada tahap ini hanya akan diberikan selama 3 bulan yakni Agustus Oktober dan Desember masingmasing mendapatkan 10 kg yang tersebar di tujuh Kabupaten. (Lyn/b)