KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Tahun 2024 ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepulauan (Konkep) menargetkan pendapatan asli daerah hingga Rp 15,3 miliar. Pada awal semester kedua ini, Badan Keuangan Daerah (BKD) Konkep mencatat ada penambahan PAD hingga Rp 1,04 miliar. Itu berarti, realisasi pendapatan sejak semester pertama dan saat ini telah mencapai 68,9 persen.
Kepala BKD Konkep, Mahmud, mengatakan, dari proyeksi Rp 15,35 miliar, realisasi PAD sudah Rp 10,58 miliar.
“Semester pertama mencapai Rp 9,54 miliar atau 62,2 persen. Alhamdulillah, realisasi PAD kita pada pertengahan tahun ini menunjukkan tren positif dan sangat baik. Kami optimis dapat mencapai target yang ditetapkan. Bahkan kita berharap agar bisa seperti tahun 2023 yang melebihi target awal,” kata Mahmud, Kamis (8/8).
Mantan Asisten Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Setkab Konkep itu, menjelaskan, dari realisasi PAD yang mencapai 68,9 persen tersebut, sektor dengan kontribusi terbesar adalah hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, mencapai Rp 4,35 miliar dan lain-lain pendapatan yang sah sebanyak Rp 3,44 miliar. Sedangkan pajak dan retribusi daerah berada pada kisaran Rp 1,532 miliar serta Rp 1,26 miliar. Pihaknya mendorong agar seluruh sektor itu menjadi pendorong, penopang dan memiliki kontribusi besar terhadap pendapatan daerah.
“PAD ini merupakan salah satu lokomotif dalam mendorong pembangunan di daerah. Oleh karena itu, kita wajib mencapai target yang ditetapkan. Sebab jika tidak, maka akan ada yang tak mendapatkan postur anggaran akibat minimnya capaian,” ungkap Mahmud.
Ia menjelaskan, untuk mencapai target yang telah ditetapkan, pihaknya merumuskan beberapa langkah, mulai dari penguatan administrasi melalui penerbitan surat edaran kepada seluruh OPD agar taat, serta sosialisasi pentingnya membayar pajak dan retribusi daerah.
“Selain kedua hal tersebut kita juga akan meningkatkan infrastruktur sarana dan prasarana pada objek-objek pajak dan retribusi daerah. Kami akan memberikan reward kepada Pemerintah Kecamatan dan petugas penarik pajak yang mencapai target. Tak kalah penting, menjalin kerja sama mendukung peningkatan penerimaan dan digitalisasi daerah,” pungkas Mahmud. (c/jib)