Kontrak Diteken, Proyek Segera Dimulai

  • Bagikan
TANDA TANGAN KONTRAK: Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul melakukan penandatanganan kontrak perbaikan ruas jalan Buton Tengah batas Wamengkoli, Selasa (30/7).(RAHMA SAFITRI/KENDARI POS)
TANDA TANGAN KONTRAK: Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul melakukan penandatanganan kontrak perbaikan ruas jalan Buton Tengah batas Wamengkoli, Selasa (30/7).(RAHMA SAFITRI/KENDARI POS)

-- Rehabilitasi Batas Wamengkoli Telan Anggaran Rp 4 Miliar

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Proyek rehabilitasi jalan provinsi di Sulawesi Tenggara (Sultra) telah dimulai. Setelah Konawe Selatan (Konsel) dan Buton Utara (Butur), kini giliran ruas batas Wamengkoli di Buton Tengah (Buteng). Kemarin, kontrak proyek senilai Rp 4,089 miliar ini telah ditandatangani. Saat ini, kontraktor pemenang tender mulai memobilisasi material.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra Pahri Yamsul mengungkapkan pekerjaan ruas jalan Buteng batas Wamengkoli segera dikerja. Proses lelangnya sudah rampung bahkan kontraktor bersama konsultan proyek ini sudah mendatangani kontrak.

“Dua hari lagi Agustus. Makanya, peralatan dan materialnya mulai dimobilisasi. Sebagaimana kontrak, panjang jalan yang akan diperbauki sekitar 1,6 kilometer (km). Anggarannya sebesar Rp 4,089 miliar," jelas Pahri Yamsul kepada Kendari Pos, Selasa (30/7).

Untuk memastikan pengerjaannya, pihaknya meminta konsultan turut mengawasi. Hal ini tak lain agar kualitas pekerjaan etap terjaga. Bila ada pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan, pihaknya tidak segan-segan bertindak tegas. "Kita akan bongkar, kalau tidak becus pekerjaannya. Dan meminta untuk kerja ulang," tegasnya.

Pengerjaan ruas jalan ini lanjut mantan Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, memiliki masa kerja selama 120 hari atau sekitar empat bulan. Dengan anggaran yang berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU), diharapkan proyek ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat setempat.

Fahri mengingatkan seluruh pihak yang terlibat bahwa kecepatan bukanlah satu-satunya yang penting, tetapi juga kualitas dari hasil akhir. Ia menekankan jalan yang dibangun harus mampu bertahan lama dan memberikan kenyamanan serta keamanan bagi para pengguna jalan.

Dengan adanya proyek ini, diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas antara antar wilayah, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Seluruh pihak yang terlibat dalam proyek ini diharapkan dapat bekerja sama dengan baik, mengikuti ketentuan yang berlaku, dan selalu mengutamakan kualitas dalam setiap tahap pekerjaan. Kami berharap proyek ini dapat menjadi contoh baik dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang berkualitas di daerah lain,"pungkasnya. (c/rah)

  • Bagikan

Exit mobile version