KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Penerapan program kolaborasi pembinaan statistik sektoral melalui asistensi berkala (Kas- sitela) di Kabupaten Buton Utara (Butur), mulai dilaksanakan. Percepatan langkah tersebut sebagai upaya dalam pembena- han tata kelola data sektoral pada otorita yang dipimpin Bupati, H. Muh. Ridwan Zakariah, itu.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Butur, Suharjufito Endo, men- egaskan, kolaborasi dengan Pemerintah Ka bupaten (Pemkab) sangat penting dalam menghasil kan data-data pemban- gunan yang berkualitas. Makanya la mengagas program inovatif "Kas- sitela Butur".
"Program ini bertujuan menyiapkan sumber daya manusia dengan pemahaman kegia- tan statistik yang baik pada setiap OPD untuk mengelola penyelengga raan sektoral, sehingga memenuhi prinsip-prin- sip Satu Data Indonesia (SDI)," papar Suharjufito Endo, kemarin.
Menurutnya, pemenu- han prinsip SDI dalam penyelenggaraan kegia- tan statistik di daerah merupakan upaya pem benahan tata kelola data. sesuai Peraturan Presiden nomor 39 tahun 2019 tentang SDI dan Peraturan Bupati Buton Utara nomor 5 tahun 2022.
Dalam Perbup itu disebutkan. BPS Butur sebagai pembina sta- tistik perlu melakukan. pendampingan kepada pihak Pemkab. Program Kassitela Butur dilak- sanakan dalam beberapa tahapan kegiatan. Dimulai dari peningkatan kompe tensi pegawai BPS dalam melakukan pembinaan statistik sektoral. Tim tersebut nantinya ber- tanggung jawab men- gasistensi OPD dalam menjalankan proses bisnis statistik sektoral, mulai dari perencanaan kegiatan, pengumpulan data, pemeriksaan data, dan penyebarluasan hasil pendataan. Sehingga diperlukan komitmen dari stakeholder seperti Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian sebagai Wali Data, serta OPD produsen data.
Saat ini program Kas- sitela Butur sudah mulai diaplikasikan pihak Dinas Perikanan untuk mem- bantu melakukan penghi- tungan angka konsumsi ikan masyarakat. "Dihara- pkan, tata kelola data di daerah ini menjadi lebih baik, memudahkan akses terhadap data sektoral dan meningkatkan kuali- tas perencanaan serta evaluasi pembangunan, sehingga berdampak kepada masyarakat, pungkas Suharjufito Endo. (c/had)