Bupati Surunuddin Konsisten Mereduksi Stunting

  • Bagikan
AKSI KONVERGENSI: Ketua TP PKK Konsel, Hj. Nurlin Surunuddin (tengah), Sekda Konsel Hj.St Chadidjah (tiga dari kanan) dan sejumlah pimpinan OPD foto bersama warga Desa Namu, Kecamatan Laonti usai penyerahan bantuan gizi gratis, Selasa (30/7/2024). Tampak Bupati Konsel, Surunuddin Dangga (belakang, duduk) turut menyaksikan. (I Ngurah Pandi/Kendari Pos)
AKSI KONVERGENSI: Ketua TP PKK Konsel, Hj. Nurlin Surunuddin (tengah), Sekda Konsel Hj.St Chadidjah (tiga dari kanan) dan sejumlah pimpinan OPD foto bersama warga Desa Namu, Kecamatan Laonti usai penyerahan bantuan gizi gratis, Selasa (30/7/2024). Tampak Bupati Konsel, Surunuddin Dangga (belakang, duduk) turut menyaksikan. (I Ngurah Pandi/Kendari Pos)

BUTUH SINERGI URUS STUNTING

Ketua TP PKK Konsel, Hj Nurlin Surunuddin menyampaikan, penanganan stunting tidak hanya tugas dari sektor kesehatan semata, tapi juga membutuhkan sinergi dari berbagai sektor secara terpadu.

“Tim penggerak PKK mulai dari kabupaten hingga desa, siap bekerja bersama-sama untuk memastikan anak-anak kita mendapatkan gizi cukup, akses terhadap air bersih, serta pendidikan memadai. Penurunan angka stunting harus menjadi prioritas bersama,” ujar Hj Nurlin Surunuddin yang juga anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kemudian, Sekretaris Daerah Konawe Selatan, Hj St Chadidjah menegaskan, seluruh aparatur di lingkup pemerintah kabupaten ambil peran. Ditegaskannya, persoalan ini bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tapi seluruh pihak yang dilaksanakan secara terpadu.

“Aksi konvergensi ini membutuhkan kebersamaan yang terintegrasi. Artinya, kesatuan utuh yang semuanya perlu terlibat,” ungkap Sekda Konsel Hj St Chadidjah saat memimpin aksi konvergensi penurunan stunting di desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara, Senin (29/7/2024) pagi.

Ia meyakini, Konsel adalah daerah yang kaya akan sumber daya alam. Khususnya di Desa Wawatu yang letaknya di dekat laut. Sehingga, potensi sumber pangan sangat cukup. “Kalau soal kebutuhan makanan bergizi, di Desa Wawatu ini, sangat baik.

Karena sektor perikanan yang bagus. Jadi permasalahannya, bisa saja pola asuh, atau pola makan,” ujarnya.

Artinya, lanjut jenderal ASN Konsel tersebut, dibutuhkan edukasi, baik dari tenaga kesehatan, bisa juga pendamping, TP PKK, pemerintah desa dan stakeholder terkait lainnya.

“Kami turun secara terpadu seluruh stakeholder, supaya harapan mencapai Indonesia emas 2045, dan mencapai Konsel Hebat bisa tercapai. Makanya, kita persiapkan generasi muda dari sekarang. Mari bersama bergerak demi putra putri kita, demi Konawe Selatan,” imbuhnya. (b/ ndi)

  • Bagikan

Exit mobile version