KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Produk lokal tak kalah saing. Di berbagai event nasional dan intenasional, produk asal Kota Kendari kerap diburu. Seperti halnya di ajang Makassar International Eight and Forum 2024. Di event ini, stand pameran Kota Lulo memperkenalkan beragam produk. Diantaranya, kerajinan anyaman, produk kuliner hingga beras owoha
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kota Kendari, Riza Ibrahim mengatakan Makassar International Eight and Forum 2024 menjadi sarana untuk memperkenalkan beragam produk daerah kepada masyarakat luas. Beragam produk daerah diperkenalkan seperti anyaman, beras owoha, bawang goreng, kripik dan kopi.
"Produk-produk ini tidak hanya menggambarkan kekayaan kuliner lokal yang khas, tetapi juga menawarkan cita rasa yang autentik dari Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)," ungkap Riza, kemarin.
Pada seni dan budaya lanjut Riza, Kota Kendari tidak hanya menampilkan keindahan alam dan produk-produknya, tetapi juga mempersembahkan kekayaan seni budaya lokal.
"Salah satu contohnya adalah Tari Lulo Kreasi. Sebuah tarian yang dipersembahkan oleh karyawan dan karyawati Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Kendari," ungkap Riza.
Selain itu, pihaknya memamerkan berbagai potensi wisata yang dimiliki oleh Kota Kendari. Destinasi wisata yang diperkenalkan adalah wisata pantai Nambo, Kebun Raya, dan Anjungan Teluk Kendari.
"Partisipasi Kota Kendari dalam ajang ini bukan hanya sekadar mempromosikan pariwisata dan produk-produk unggulan, tetapi juga merupakan wujud nyata dari komitmen untuk terus mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Kota Kendari," ungkapnya.
Sekedar informasi, Makassar International Eight Festival and Forum merupakan event yang menggabungkan beragam potensi seni, budaya dan gastronomi Indonesia dalam sebuah kerangka festival Food, Fashion, Fusion Music, Film, Fine Art, Fiction Writers, Folks, dan Flora Fauna di kota Makassar dan sekitarnya.
Pada Tahun ini, F8 Makassar mengangkat tema “The Unity” sebagai kelanjutan dari tema tahun sebelumnya yaitu “The Next Gen Treasure” yang memberikan penjelasan bahwa ragam bahasa, ragam budaya, perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh berbagai suku agama bangsa telah dipersatukan di F8 Makassar. (c/ags)
