Bagi-bagi Obat Tambah Darah

  • Bagikan

--Remaja Puteri Beresiko Terkena Anemia

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Angka penderita anemia di Indonesia terbilang tinggi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, 32 persen remaja putri mengidap anemia atau kekurangan darah. Sebagai upaya pencegahan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) berinisiatif bagi-bagi tablet tambah darah.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra Usnia mengatakan terus mendorong remaja putri usia 12 s.d 18 tahun rutin mengonsumsi tablet tambah darah. Langkah ini untuk mengatasi masalah kekurangan sel darah merah yang sering dialami remaja putri. Di Indonesia, remaja putri sangat berisiko tinggi mengalami anemia.

“Kami telah menyediakan tablet tambah darah secara gratis di sekolah-sekolah. Tablet ini harus diminum setiap minggu, dengan frekuensi empat kali dalam sebulan. Pemberian tablet ini diberikan mulai pra remaja (3 SMP) sampai usia remaja putri (SMA),” jelasnya kemarin.

Tablet tambah darah jelasnya, mengandung zat besi yang sangat penting untuk pembentukan hemoglobin, komponen dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen. Tanpa jumlah zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat memproduksi cukup hemoglobin yang akhirnya menyebabkan anemia.

“Dengan mengonsumsi tablet tambah darah secara rutin, diharapkan remaja putri dapat menjaga kadar hemoglobin dalam tubuh tetap normal, sehingga terhindar dari gejala anemia,”paparnya.

Pemberian tablet tambah darah ini sambungnya, juga merupakan bagian dari upaya untuk menekan angka stunting pada anak. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, yang seringkali berhubungan dengan anemia pada ibu selama masa kehamilan.

“Karena dengan pemberian tambah darah untuk remaja putri diharapkan anemia dapat teratasi. Dengan demikian, remaja putri yang sehat dan bebas anemia diharapkan kelak dapat melahirkan anak-anak yang juga sehat dan bebas dari risiko stunting,”jelasnya.

Untuk memastikan program berjalan, Dinkes Sultra mengadakan kampanye kesadaran dan edukasi di sekolah-sekolah. Para petugas kesehatan memberikan informasi mengenai pentingnya tablet tambah darah, cara konsumsinya, serta manfaat jangka panjang bagi kesehatan remaja putri.

“Sekolah-sekolah di Sultra juga turut berperan aktif dalam mendukung program ini. Para guru dan staf sekolah membantu memantau dan memastikan bahwa tablet tambah darah benarbenar dikonsumsi oleh para siswi setiap minggu. Mereka juga memberikan dukungan moral dan edukasi tambahan untuk membantu remaja putri memahami pentingnya menjaga kesehatan darah,”terangnya. (c/rah)

  • Bagikan