KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Selatan (Konsel)melalui Dinas Kesehatan, melakukan upaya nyata menanggulangi kejadian luar biasa akibat poliovirus derivatif vaksin sirkuler tipe 2 (VDPV2). Terbaru digelar pencanangan sub pekan imunisasi nasional (PIN), Selasa (23/7) dengan menyasar 48.473 anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari. Target cakupannya 95 persen, merata di semua wilayah Konsel dan pelaksanaannya serentak dilakukan pada 25 kecamatan.
Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga, mengatakan, walaupun kasus polio sudah tidak ditemukan selama lebih dari 10 tahun di Indonesia, namun penyakit ini masih mungkin terjadi. Salah satunya karena importasi virus dari negara lain.
“Pelaksanaan Sub PIN polio untuk anak 0-7 tahun ini dilakukan sebagai respon penanggulangan dan pengendalian penyebaran kasus,” ungkap Surunuddin, kemarin.
Pelaksanaannya dirangkaikan dengan kegiatan aksi konvergensi percepatan penurunan tengkes (stunting) di kecamatan. Didampingi Ketua TP-PKK Konsel, Hj. Nurlin Surunuddin, Sekretaris Kabupaten (Sekab) Hj. St. Chadidjah, dan sejumlah pimpinan OPD, mengunjungi langsung tiga kecamatan. Mulai dari Puskesmas Punggaluku di Laeya, Puskesmas Wolasi di Kecamatan Wolasi serta di Desa Jati Bali, Kecamatan Ranomeeto Barat.
Pencanangan Sub PIN Polio tahap II tersebut bentuk komitmen Pemkab Konsel menyukseskan program serentak pada 27 provinsi seIndonesia. “Program Sub PIN polio dan menekan angka stunting ini dapat berjalan sukses jika seluruh pihak bahu membahu bekerja sama,” tegas Surunuddin. Konsel-1 itu secara pribadi meminta seluruh komponen stakeholder terkait, masyarakat dan dukungan orang tua berpartisipasi aktif menyukseskan program pemerintah.
“Pastikan setiap sasaran mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan ketentuan kualitas pelayanan yang baik. Bagi ibu dan Balita, mendapatkan asupan gizi sehingga menekan angka stunting,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Konsel, dr. Boni Lambang Pramana, menjelaskan, Sub PIN Polio tahap II di Konsel merupakan pemberian imunisasi novel oral polio type 2 (NOPV-2) kepada sasaran seluruh anak usia 0-7 tahun (7 tahun 11 bulan).
“Sub PIN Polio tahap II dilaksanakan dalam dua putaran. Masing-masing putaran PIN dilaksanakan dalam waktu satu minggu, ditambah lima hari sweeping. Putaran pertama dimulai 23-29 Juli diikuti sweeping 30 Juli-3 Agustus, dilanjutkan sweeping tanggal 13 - 17 Agustus. Jarak minimal antar putaran adalah dua minggu dan maksimal empat minggu,” jelasnya.
Target capaian, minimal 95 persen untuk masing-masing putaran. Pelayanan dilaksanakan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, sekolah dan pos imunisasi lainnya di bawah koordinasi. “Pelaksanaan ini ditujukan untuk memutus rantai penularan vaccine-derived polio virus tipe 2 (VDPV2) dan vaccinederived polio virus tipe 1 (VDPV1), serta meningkatkan herd immunity sebagai upaya memertahankan status Indonesia bebas polio,” ungkapnya. (b/ndi)