Duta Bahasa Sultra Bidik Prestasi Nasional

  • Bagikan
Wadir Kendari Pos Awal Nurjadin (dua kanan) bersama Duta Bahasa Sulawesi Tenggara Dikki Nur Alamsyah (kiri) danRyska Ayu Putri (tengah) bersama jajaran foto bersama di Graha Pena, Kendari Pos.
Wadir Kendari Pos Awal Nurjadin (dua kanan) bersama Duta Bahasa Sulawesi Tenggara Dikki Nur Alamsyah (kiri) danRyska Ayu Putri (tengah) bersama jajaran foto bersama di Graha Pena, Kendari Pos.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Dikki Nur Alamsyah dan Ryska Ayu Putri mengemban tanggung jawab sebagai Duta Bahasa Sulawesi Tenggara (Sultra) 2024. Prestasi ini tidak diraih dengan mudah.

Butuh perjuangan, kerja keras, dan kecerdasan untuk berada di posisi Bers itu. Sebab, mereka harus bersaing dengan ratusan kompetitor dari seluruh daerah Sultra. Kini, setelah meraih predikat duta bahasa Sultra, mereka menaikan levelnya, dengan membidik prestasi di tingkat nasional.

Cerita perjalanan meraih predikat Duta Bahasa Sultra 2024 dan optimisme bisa meraih prestasi di tingkat nasional, disampaikan Dikki Nur Alamsyah dan Ryska Ayu Putri saat tampil di Podcast Kendari Pos Channel, Selasa (23/7/2024). Acara tersebut dipandu langsung Wakil Direktur Kendari Pos, Awal Nurjadin.

Dalam kesempatan itu, Dikki Nur Alamsyah mengungkapkan mekanisme pemilihan Duta Bahasa Sultra. Setiap tahun, kata dia, kompetisi ini memilih satu pasangan pria dan wanita untuk mewakili Sultra di tingkat nasional.

“Dari ratusan pendaftar, tahun ini berjumlah lebih dari 100 orang, disaring menjadi 20 finalis atau 10 pasangan pria dan wanita. Dari situ, terpilihlah dua orang perwakilan Sultra. Kami berdua terpilih untuk mewakili Sultra di ajang nasional,” ujar Dikki.

Dikki menambahkan, seorang Duta Bahasa harus memahami tiga bahasa: bahasa Indonesia, bahasa asing, dan bahasa daerah. “Kami harus menguasai trigatra bangun bahasa, yaitu mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing. Tugas kami adalah menyeimbangkan ketiganya,” jelasnya.

Tentunya, saat ini, ia bersama rekannya terus mematangkan persiapan untuk mengikuti ajang Duta bahasa ditingkat nasional. “Persiapan kami sudah dimulai sejak malam penobatan Juni lalu. Hingga kini, kami terus mematangkan persiapan. Termasuk Krida, program kerja yang kami jalankan untuk dipresentasikan di tingkat nasional,” bebernya.

Program Krida ini, menurut Dikki, lebih berfokus pada kegiatan sosial yang berkaitan dengan bahasa, sastra, dan lingkungan.

“Tahun ini, kami fokus pada isu lingkungan. Kami bekerja sama dengan komunitas Sultra Island Care, untuk mengedukasi anak-anak pesisir di desa Wowatu, Moramo Utara, tentang bahasa, budaya, dan lingkungan. Melalui Duta Bahasa, kami berharap bisa memberikan kontribusi yang berdampak positif,” harapnya.

Dikki mengaku akan terus memberikan yang terbaik sebagai Duta Bahasa Sultra 2024. Ia bersama rekannya, juga akan mempersiapkan yang terbaik dalam ajang pemilihan Duta Bahasa Nasional.

“Banyak yang perlu dipersiapkan. Mulai dari fisik, mental, pengetahuan serta keterampilan. Optimis kami bisa meraih prestasi di tingkat nasional,” terangnya.

Senada disampaikan Ryska Ayu Putri. Pasangan Dikki dalam kompetisi ini, turut berbagi pengalamannya. “Dalam pemilihan Duta Bahasa, banyak hal yang membuat kami nervous. Terutama karena berada di antara orang-orang hebat, yang memiliki ketertarikan serupa dalam bidang bahasa dan sastra,” kata Ryska.

“Seleksi ini cukup panjang. Dimulai dari seleksi berkas dengan 134 pendaftar. Kemudian, disaring menjadi 70 pendaftar untuk masuk tahap wawancara. Di tahap ini, kami diuji kemampuan bahasa asing, bahasa daerah, minat bakat, dan lainnya. Dari situ, tersaringlah 20 terbaik, menjadi finalis,” tambahnya.

Ryska menjelaskan, finalis kemudian masuk tahap karantina. Tahap ini, ada penerimaan materi, tes UKBI, tes bakat, dan tes psikologi. “Semua penilaian dirangkum, mulai dari pemberkasan hingga malam puncak pengumuman pemenang,” jelas Ryska.

Sebagai Duta Bahasa terpilih, mereka akan lanjut mewakili Sultra ke tingkat nasional. Dengan waktu persiapan yang hanya sebulan, Ryska dan Dikki memilih fokus pada program kerja yang ada di Moramo Utara.

“Seleksi nasional yang awalnya dijadwalkan awal Agustus, kini diundur hingga September. Kami berharap bisa meraih hasil terbaik di ajang nasional,” imbuhnya. (b/ rah

  • Bagikan

Exit mobile version