Promosi Wisata Agresif, UMKM Tumbuh Produktif

  • Bagikan
Pj. Bupati Busel, Parinringi, terkesima menyaksikan potensi wisata daerah yang dipimpinnya itu. Ia berkomitmen menggalakkan promosi lebih agresif. Dengan dukungan kuat semua pihak, ia yakin Busel bisa go internasional. Program promosi berkelanjutan akan dilakukan melalui event besar yang melibatkan banyak elemen. Setahun, bisa menggelar 12 event dipusatkan pada objek-objek wisata unggulan. (PEMKAB BUTON SELATAN FOR KENDARI POS)
Pj. Bupati Busel, Parinringi, terkesima menyaksikan potensi wisata daerah yang dipimpinnya itu. Ia berkomitmen menggalakkan promosi lebih agresif. Dengan dukungan kuat semua pihak, ia yakin Busel bisa go internasional. Program promosi berkelanjutan akan dilakukan melalui event besar yang melibatkan banyak elemen. Setahun, bisa menggelar 12 event dipusatkan pada objek-objek wisata unggulan. (PEMKAB BUTON SELATAN FOR KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Buton Selatan memiliki potensi segudang destinasi wisata dengan ciri khas tebing dan bentangan pantai. Keberadaan objek wisata itu tersebar hampir merata pada tujuh kecamatan yang ada. Kecamatan Lapandewa populer dengan Taman Waburi Park dan Teluk Lande. Lalu di Kecamatan Sampolawa ada Jembatan Lingkar Wawoangi dan Bukit Lamando. Kecamatan Siompu ada Wisata Tebing Tengkorak Labolontio. Kemudian di wilayah ibu kota Batauga ada Liawonci Park, kolam renang di atas tebing berlatar bentangan laut lepas. Begitupun kecamatan lainnya juga memiliki destinasi menarik. Potensi itu jika tereksplorasi optimal, bisa menjadi sumber kekuatan ekonomi daerah.

Pj. Bupati Busel, Parinringi, terkesima menyaksikan potensi wisata daerah yang dipimpinnya itu. Menurutnya, Busel adalah wilayah dengan kekayaan wisata terbanyak dan terkeren di Sulawesi Tenggara. "Tapi mengapa kunjungannya masih didominasi orang-orang lokal di Kepulauan Buton atau Sultra saja. Pertanyaannya begitu. Identifikasi kami sejauh ini, masalah infrastruktur penunjang yang masih kurang dan paling penting soal promosinya juga," ungkap Parinringi.

Menurut mantan Wakil Bupati Konawe itu, salah satu kekuatan sektor pariwisata adalah promosi. Untuk itu Ia berkomitmen untuk menggalakkan promosi yang lebih agresif. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan memerluas dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat. “Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk memajukan ekonomi daerah. Dengan dukungan yang kuat dari semua pihak, kami yakin Busel juga bisa go internasional seperti Wakatobi dan Bali," optimisnya.

Program promosi berkelanjutan dimaksud akan dilakukan melalui event besar yang melibatkan banyak elemen. Pemkab akan mengagendakan satu event setiap bulan. Sehingga dalam setahun, bisa menggelar 12 event yang dipusatkan pada objekobjek wisata unggulan.

"Kalau ada anggaran, akhir tahun ini kita coba satu dua event dulu, lalu kita evaluasi apa dan di mana kekurangannya untuk disempurnakan tahun depan," katanya.

Event wisata itu diyakini Parinringi akan mengakselerasi pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sebab bisa memerluas peluang pasar dan meningkatkan produktivitas usaha milik masyarakat.

"Event wisata dan budaya itu adalah pasar UMKM. Orang berwisata itu cari makanan, minuman, oleh-oleh dan lainnya. Makanya kalau ada kegiatan, UMKM kita bisa produktif. Sambil kita mencari juga sumber-sumber bantuan untuk mereka, misalnya modal, gerobak jualan dan lainnya," papar Parinringi.

Lebih dari itu,sebagai bagian dan eks Kesultanan Buton, Kabupaten Buton Selatan (Busel) tentu punya tradisi budaya yang cukup kuat. Hingga kini kelompok masyarakat adat masih melestarikannya. Ritualritual adat sarat makna masih cukup mudah ditemui di sana. Bahkan menyambut tamu daerah pun tak luput dari prosesi penyambutan khusus. Untuk memastikan kekayaan budaya itu tak tergerus zaman dan terus terjaga keasliannya, pemerintah hadir untuk memberikan penguatan atas eksistensinya. Pemkab Busel melalui Dinas Kebudayaan mendorong ritual-ritual adat tersebut mendapat pengakuan nasional.(*)

  • Bagikan