KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Bupati Konawe Selatan (Konsel), Surunuddin Dangga tak main-main soal menekan angka stunting. Konsistensinya teruji. Dia rela turun lapangan, dalam agenda aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di 25 kecamatan.
Surunuddin tak sendiri, ia didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Konsel St. Chadidjah dan jajaran pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Konsel. Setidaknya sudah ada 6 kecamatan yang didatangi. Diantaranya Kecamatan Moramo, Kolono, dan Kolono Timur. Kemudian di Kecamatan Lalembuu, Basala, dan Benua untuk memberikan bahan makanan bergizi bagi ibu dan balita.
Bupati Surunuddin mengatakan, program penurunan stunting merupakan gerakan kolaborasi antara pemerintah daerah, puskesmas, dan masyarakat.
“Salah satu program kita adalah menangani stunting secara serius dan terkoordinasi. Kami berharap semua pihak bekerja bersama, untuk menekan angka stunting di Konsel,” ujar Surunuddin Dangga, Senin (22/7/2024).
Bupati dua periode itu menekankan, pentingnya pengembangan data di puskesmas dan mengaktifkan seluruh posyandu di setiap kecamatan hingga desa.
“Setiap minggu, posyandu harus aktif dengan kehadiran ibu-ibu untuk memeriksa perkembangan anak-anak mereka. Kami fokus menangani tiga fase penting: ibu hamil, balita usia 0-4 bulan, dan anak-anak usia 2 tahun ke atas. Mereka adalah penerus bangsa yang akan membawa Indonesia menuju masa depan emas,” jelasnya.
Bupati Surunuddin menargetkan, program ini dijalankan intensif selama tiga bulan. Dari Juli hingga September, dan akan dievaluasi pada Oktober. “Setelah evaluasi, kita akan melihat apa yang perlu diperbaiki. Tujuan utama saya adalah mencapai zero stunting di Konawe Selatan,” tegasnya.
Surunuddin juga menekankan pentingnya kesadaran orang tua, dalam menangani stunting . Dia berpesan kepada petugas puskesmas untuk terus mendampingi keluarga yang membutuhkan bantuan.
“Program pengembangan sumber daya manusia ini harus dimulai sejak lahir hingga pendidikan, agar anak-anak kita tumbuh sehat dan cerdas,” tandasnya. (b/ndi)
