-- 50.352 Anak di Kendari Jadi Sasaran
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kota Kendari akhirnya mendapat jadwal pelaksanaan vaksinasi polio. Sesuai petunjuk, peluncuran Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio akan dimulai pekan depan atau tepatnya tanggal 23 Juli mendatang.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Ellfi mengatakan PIN Polio akan digelar secara serentak di Kota Lulo. “Pekan imunisasi Polio ini adalah gerakan nasional,” ujarnya kemarin.
Ellfi mengungkapkan, PIN Polio dilaksanakan menindaklanjuti arahan WHO (World Health Organization) yang menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Indonesia.
“Meski di Kota Kendari belum terdapat kasus polio, akan tetapi terdapat kasus yang cukup besar di Pulau Jawa, Papua, dan Aceh. Atas dasar itu, WHO menyarankan pemerintah untuk dilaksanakan vaksinasi Polio secara massal,” kata Elffi.
Ellfi mengatakan, di Kendari sasaran vaksinasi Polio ditujukan kepada anak berusia 0-7 tahun yang berdasarkan data mencapai sebanyak 50.352 anak.
“Kita lakukan dua putaran. Putaran satu digelar 23 Juli - 3 Agustus 2024, putaran dua digelar tanggal 6 - 17 Agustus 2024,” ungkap Ellfi.
Ellfi menambahkan, PIN Polio di Kota Kendari akan dilaksanakan di SD Kuncup Pertiwi dan secara serentak dilaksanakan diseluruh satuan tingkat pendidikan sederajat dalam hal ini Madrasah Ibtidaiyah termasuk TK dan PAUD se-Kota. “Pekan Imunisasi Nasional juga akan dilaksanakan di Posyandu dan Puskesmas,” jelasnya.
Ellfi yakin pemberian vaksin polio kepada anak bisa mencegah penularan wabah penyakit yang menyebabkan kelumpuhan pada anak itu.
“Kami membuka seluruh akses pelayanan vaksin polio agar masyarakat bisa lebih antusias mendatangani pusat layanan vaksinasi,” kata Ellfi.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup mendukung penuh pelaksanaan PIN di Kota Lulo. Menurutnya, program tersebut sudah menjadi kewajiban karena menjadi instruksi langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Kesehatan (Menkes) RI.
“Program ini dihadirkan sebagai bagian dari upaya penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio. Sultra termasuk salah satu Provinsi yang memiliki risiko tinggi Polio sehingga kita harus mensukseskan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) ini,” ungkap Muhammad Yusup.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sultra ini mengaku telah menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melaksanakan pendataan sekaligus sosialisasi terkait program ini.
“Sosialisasi dan edukasi penting dilakukan agar masyarakat bisa paham tentang bahaya penyakit polio yang bisa mengancam kesehatan anak-anak kita. Intinya program ini kita dukung dan siap untuk disukseskan,” pungkasnya. (b/ags)