KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Sebanyak 196 mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tersebar di 17 kabupaten/kota. KKN Unsultra kini berbasis domisili dan tempat kerja selama 40 hari.
Rektor Unsultra Prof. Dr. H. Andi Bahrun M.Sc., Agric., mengatakan bahwa semester ini jumlah mahasiswa yang mengikuti KKN mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelumnya. Untuk lokasi pelaksanaan KKN itu disesuaikan dengan domisili dan tempat kerja mahasiswa. Sementara untuk kesekretariatan dilakukan secara digital menggunakan grup WhatsApp (WA) bersama dengan dosennya.
“KKN Unsultra dilakukan dua kali dalam setahun. Jadi setiap semester itu kita menyelenggarakan KKN. Untuk yang semester ini pesertanya 196 orang dan biasanya yang paling banyak di semester ganjil. Mereka akan melaksanakan KKN selama 40 hari pada lokasi mereka masing-masing,” ujarnya.
Untuk membekali para mahasiswa dalam melaksanakan KKN pihak kamus telah memberikan pembekalan yang dilaksanakan 14 Juli 2024 secara hybrid dan dilanjutkan di fakultas masing-masing. Selain itu, pihak kampus juga juga melaksanakan workshop bersama tim supervisi dan pembimbing, dalam rangka penyemaan persepsi dan membicarakan berbagai hal terkait dengan program kerja KKN Unsultra. Dalam penyusunan program kerja harus sesuai dengan visi dan misi, prioritas Fakultas serta permasalah lokasi KKN.
“Setiap kelompok harus mengangkat program kerja sesuai dengan visi misi fakultas. Kami juga memberikan peluang kepada mereka untuk menggelar kegiatan terpusat dan menyelesaikan masalah yang ada di lokasi tempat KKN. Oleh karena itu sebelum KKN mahasiswa melakukan survei lapangan. Setelah itu dilaksanakan lah penyusunan program dan laporan hasil KKN nanti berbasis output bisa dalam bentuk produk,” tutur Prof Andi Bahrun.
Ia menambahkan, bahwa kemudian dalam proses KKN tersebut ada tim monitor evaluasi. Nantinya mahasiswa KKN akan melakukan seminar hasil pelaksanaan program KKN di setiap kelompok. “Selalu saya katakan bahwa KKN ini adalah kesempatan atau tahapan bagi mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya. Disinilah mereka mendiagnosa permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Disamping itu kita diharapkan mereka dapat menghasilkan produk,” tandas Mantan Ketua Universitas Terbuka Kendari ini. (win/b)