Siapkan Lahan Pabrik Pengolahan Sampah dan PLTSa

  • Bagikan
Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba
Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Belum lama ini, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengumumkan rencana membangun kawasan pabrik pengolahan sampah di wilayah Kota Unaaha. Pada kawasan pabrik pengolahan sampah itu pula, PT PLN berencana untuk mendirikan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di Konawe. PT PLN menganggap Konawe memenuhi syarat untuk berdirinya kawasan pabrik pengolahan karena sampah di daerah itu dinilai memiliki residu bio massa atau potensi energi yang cukup tinggi. Seperti limbah pertanian dan perkebunan, serta sampah rumah tangga.

Keinginan PT PLN untuk mendirikan kawasan pabrik pengolahan sampah dan pembangunan PLTSa itu, rupanya disambut baik pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe. Penjabat (Pj) Bupati, Harmin Ramba, mengaku sangat mendukung niatan PT PLN sebagai upaya dalam mendorong pengembangan instalasi pengolah sampah menjadi energi listrik (PSEL). Serta meningkatkan bauran energi baru terbarukan dan mengurangi permasalahan sampah perkotaan.

“Langkah untuk membangun pabrik pengolahan sampah maupun PLTSa, merupakan solusi inovatif untuk menjawab persoalan sampah. Baik itu sampah rumah tangga di Kota Unaaha, maupun limbah pertanian di Konawe secara menyeluruh,” yakin Harmin Ramba, Selasa (16/7).

Ia mengatakan, dengan adanya kawasan pabrik pengolahan sampah di Konawe, hal itu tentunya memiliki multiplier efek pada berbagai sektor. Mulai dari penghematan anggaran, pengelolaan lingkungan hidup yang lebih terpadu, termasuk menyerap lapangan kerja baru bagi masyarakat.

“Kami akan siapkan lahan seluas lima hektare di Kecamatan Tongauna. Investasi pembangunan pabrik pengolahan sampah dan PLTSa, juga tidak besar. Dana awal hanya Rp 10 miliar. Daripada kita buat tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) yang baru, nilai investasinya bisa sampai Rp 25 miliar. Ini hanya Rp 10 miliar kita sudah bisa olah permasalahan sampah yang memiliki multiplier efek,” ungkap mantan Camat Abuki itu.

Harmin Ramba menambahkan, pada kawasan pabrik dan PLTSa itu, sampah yang diolah bukan hanya limbah organik, namun sampah nonorganik pula. Nantinya sampah plastik di lokasi tersebut akan dibangunkan pabrik pengolahan sampah menjadi bahan bakar padat (briket) yang bernilai ekonomi.

“Sampah plastik akan kita daur ulang menjadi briket dan PLN siap untuk membeli. Itu untuk pengganti batu bara, pasarnya nanti di PLN Nii Tanasa,” imbuhnya. (c/adi)

  • Bagikan