Kembangkan Pelabuhan Modern, Perkuat Konektivitas Regional

  • Bagikan
SANKSI MENANTI : Bupati Butur, H. Muh. Ridwan Zakariah (depan) ketika mengingatkan kembali terkait sikap netral pada seluruh ASN menghadapi Pilkada serentak, November mendatang, dalam apel gabungan OPD lingkup Pemkab, kemarin.(DISKOMINFO KABUPATEN BUTON UTARA FOR KENDARI POS)
SANKSI MENANTI : Bupati Butur, H. Muh. Ridwan Zakariah (depan) ketika mengingatkan kembali terkait sikap netral pada seluruh ASN menghadapi Pilkada serentak, November mendatang, dalam apel gabungan OPD lingkup Pemkab, kemarin.(DISKOMINFO KABUPATEN BUTON UTARA FOR KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Masuk dalam alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) III, posisi Kota Baubau berada pada koordinat strategis jalur maritim one belt one road. Dengan letak perairan tersebut, tak hanya membuka peluang meningkatkan perdagangan dan investasi, tetapi juga memerkuat konektivitas maritim dan kerja sama regional. Kota Baubau memiliki potensi besar menjadi hub maritim penting di Regional Sulawesi.

Melihat peluang tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) menyusun visi rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) tahun 2025- 2045 dengan menetapkan Baubau sebagai “hub maritim” di wilayah Sulawesi yang maju, berbudaya dan berkelanjutan.

“Visi ini menekankan pada pentingnya pengembangan infrastruktur maritim, peningkatan daya saing ekonomi, pelestarian budaya lokal, serta keberlanjutan lingkungan. Kita bisa mencapai tujuan ini dan menjadikan Baubau sebagai kota yang berdaya saing tinggi serta berkelanjutan,” optimis Pj Wali Kota Baubau, Dr. H. Muh. Rasman Manafi, kemarin.

Untuk merealisasikan visi tersebut, ditetapkan lima sasaran sebagai acuan perjalanan pembangunan. Dalam mengambil peran strategis sebagai pintu gerbang maritim, Pemkot Baubau akan menggalakkan pengembangan infrastruktur pelabuhan modern dan fasilitas terkait lainnya untuk memerkuat konektivitas regional. Sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor logistik, perdagangan dan pariwisata.

“Untuk menurunkan kemiskinan dan ketimpangan, maka akan ditempuh melalui kebijakan inklusif. Ketiga, dalam penyelenggaraan pemerintahan dan sosial berbasis kearifan budaya lokal, kami akan membangun tatanan berlandaskan nilai-nilai budaya lokal, memastikan keberlanjutan dan kesetaraan dalam pelayanan publik serta keadilan sosial,” papar Baubau-1 itu.

Poin keempat, Rasman Manafi menyebut, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui investasi pendidikan dan pelatihan. Terakhir, mewujudkan kota berkelanjutan melalui pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana untuk mengurangi dampak lingkungan. (c/lyn)

  • Bagikan