-- Empat Titik Pemulangan Jemaah Haji
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Jemaah haji asal Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya tiba di Kota Kendari. Pesawat garuda yang membawa jemaah haji kloter 28 UPG embarkasih Makassar mendarat di bandara Haluoleo, Minggu (14/7). Selanjutnya, jemaah haji akan tiba di Kendari secara bertahap.
Rangkaian pemberangkatan hingga jemaah haji
-Berangkat Mulai 30 Mei hingga 6 Juni -Sebanyak 2.122 Jemaah
-1997 Jemaah reguler, 101 Lansia, Seorang KBIHU, 15 PHD, 25 Petugas kloter, 24 jemmah mutasi keluar provinsi dan 7 jemaah mutasi masuk dari provinsi lain.
-Tiba di Kendari 14 Juli
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sultra, Muhammad Saleh mengatakan pemulangan para tamu Allah asal Sultra yang berjumlah 2.122 orang ini tergabung dalam lima kloter, yakni kloter 28-UPG, 29-UPG, 31-UPG, 33-UPG, serta satu kloter gabungan Sulawesi Selatan dan Tenggara, yakni kloter 35-UPG.
"Hari ini (kemarin), kloter 28 sudah tiba di Kendari dengan selamat. Setelah kedatangan ini, akan dilanjutkan dengan kloter lainnya. Yang pastinya, kami berkomitmen menyukseskan dan memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji hingga sampai berkumpul dengan keluarganya," kata Muhammad Saleh kemarin
Pemulangan jamaah haji ini ditetapkan Dirjen PHU di Embarkasi haji (tempat kedatangan jemaah haji) Makassar. Untuk kloter 28-UPG berangkat dari Madinah pada 12 Juli pukul 21.20 Waktu Arab Saudi (WAS) dan tiba di Makassar 13 Juli pukul 13.30 Wita, lalu di inapkan semalam di Asrama Haji Sudiang dan keesokan harinya bertolak ke Kendari pada 14 Juli 2024.
Empat titik pemulangan jemaah haji
-Bandara Haluoleo Kendari
-Pelabuhan Betoambari Baubau
-Pelabuhan Makassar darma fery
-Pelabuhan Tobako-Siwa.
Sebelum tiba di Kendari, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun Lio, yang mewakili Penjabat Gubernur Andap Budhi Revianto secara resmi telah menerima kedatangan para jemaah haji asal Sultra yang tergabung dalam Kloter UPG 28 di Makassar, Sabtu malam (13/7).
Dalam sambutannya, Sekprob mengingat kembali momen bersejarah saat para jemaah diberangkatkan ke tanah suci pada 1 Juni 2024 melalui Embarkasi Makassar untuk menunaikan ibadah haji, yang merupakan salah satu kewajiban bagi umat Muslim.
"Tak terasa, hari ini, setelah kurang lebih 43 hari beribadah dengan segala perjuangan yang panjang dan melelahkan, khususnya saat berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, atas izin dan ridho Allah SWT, telah kembali ke tanah air dalam keadaan selamat serta sehat walafiat," ujar Jenderal ASN ini.
Asrun Lio menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan atas kembalinya para jemaah haji dengan selamat. Namun, di tengah kebahagiaan ini, ada pula rasa duka yang mendalam atas wafatnya tujuh orang jemaah haji asal Sultra selama menunaikan ibadah haji.
"Atas nama Pj Gubernur dan Pemerintah Provinsi Sultra, kami menyampaikan belasungkawa mendalam. Kami turut mendoakan, semoga jemaah haji yang wafat di Tanah Suci diterima segala amal ibadahnya, diampuni dosanya, dan mendapat tempat mulia di sisi Allah SWT," ujar Asrun Lio dengan penuh haru.
Jenderal ASN Sultra ini mengaku mengelola penyelenggaraan ibadah haji dengan jumlah jemaah yang cukup besar merupakan tugas yang tidak mudah. Indonesia sendiri merupakan negara dengan kuota haji terbesar di dunia.
"Oleh sebab itu, dibutuhkan kerjasama yang baik antar pihak-pihak terkait, di antaranya PPIH Provinsi Sulsel dan PPIH Provinsi Sultra, termasuk para jemaah haji sebagai objek pengelolaan penyelenggaraan ibadah"