KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar seminar nasional dengan tema Pengarusutamaan Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang diikuti ribuan mahasiswa di Ballroom IAIN Kendari, beberapa waktu lalu.
Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan isu tentang moderasi beragama yang juga menjadi agenda transnasional tentu sangat penting untuk terus disuarakan. Sebab, di berbagai belahan masih banyak ditemukan konflik yang terjadi.
"Tentunya terjadinya konflik dikarenakan kelirunya penafsiran teks keagamaan. Isu seperti ini yang kemudian di breakdown pada tingkat PTKIN lewat Menteri Agama, Gusmen yang mengarahkan agar memprogramkan moderasi beragama," katanya.
Prof. Husain juga menyampaikan bahwa IAIN Kendari telah cukup lama menindaklanjuti program moderasi beragama. Bahkan, sejak revisi kurikulum 2014 IAIN Kendari telah memberikan pemahaman mendalam tentang moderasi beragama lewat mata kuliah yang diajarkan di setiap kelas.
"Dimulai dengan pendidikan integritas 2014, lalu tahun 2018 direvisi lagi menjadi pendidikan anti korupsi, anti narkoba dan deradikalisasi. Konten ini juga membahas moderasi beragama selama delapan kali pertemuan mata kuliah dengan bobot 3 SKS," ucapnya.
Selain itu, lanjut Prof. Husain, keseriusan IAIN Kendari mengembangkan program moderasi beragama juga terlihat dari pengangkatan duta moderasi beragama tahun 2022 dan rumah moderasi beragama. "Duta moderasi itu berasal dari Ketua OSIS tiap sekolah di Kota Kendari yang mempunyai tugas membentuk sahabat moderasi di sekolah masing-masing. Sedangkan rumah moderasi ini memiliki tugas melakukan monitoring dan evaluasi ke sekolah yang telah memiliki sahabat moderasi, hal ini yang telah dilakukan IAIN Kendari dan menjadi best practice dalam penguatan program moderasi beragama," ujarnya.
Di tempat yang sama Wakil Rektor I IAIN Kendari, Dr. Jumarddin La Fua, M.Si., mengungkapkan tujuan kegiatan pengarusutamaan moderasi beragama ini adalah sebagai upaya memperkuat pemahaman moderasi beragama dan memperkuat PTKIN di seluruh Indonesia untuk menanamkan nilai moderasi.
"Semoga kegiatan ini menjadi wadah diskusi yang konstruktif sebab moderasi beragama ini menjadi item penting untuk menciptakan perdamaian dan kesejukan," tambahnya. (rls/win)